Radio Solopos – Jalan Tol Jogja Solo merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Yogyakarta dan Solo (Surakarta).
Pada perjalanannya saat ini ruas Jalan Kartasura – Klaten yang merupakan bagian dari Jalan Tol Solo – Jogja – YIA Kulonprogo telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan saat ini telah beroperasi.
Dengan adanya jalan tol akan mempermudah mobilitas antar daerah, berdampak pada sektor pariwisata, perekonomian, distribusi sandang pangan, dan lain sebagainya.
Progres per Oktober 2024 ini, Rahmat selaku Humas PT. Jasamarga Jogja Solo mengatakan bahwa jalan tol sudah dibuka untuk umum dan segera diberlakukan untuk berbayar.
“Menurut update terakhir, per tarif akan diberlakukan pada tanggal 2 November 2024, dan untuk saat ini masih gratis,” ujar Rahmat.
Tanggapan dari masyarakat mengenai pembangunan tol ini sangat positif. Mereka tampak menyambut antusias kabar diberlakukannya jalan tol ini karena lebih menghemat waktu.
Tol Solo-Jogja memiliki target sepenuhnya akan selesai pada tahun 2028 dengan tujuan akhir Kulon Progo Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Untuk tarif tol sendiri sudah ada undang-undang yang mengatur yaitu sesuai Keputusan Menteri PUPR Nomor 2816/KPT/M/2024.
“Untuk tarifnya Banyudono-Polanharjo golongan 1 sekitar 21.000, dari Banyudono-Klaten 38.500 dan Polanharjo-Klaten maupun sebaliknya 17.500,” kata Sayid selaku staf operasi.
Dalam proses pembangunan jalan tol ini, ada beberapa kendala yang dialami. Salah satunya adalah proses pembebasan lahan di Yogyakarta karena ada ditanah kesultanan. Namun, hingga saat ini masih dibahas agar tetap berjalan sesuai rencana.
Rencananya akan ada titik rest area di kilometer 19 ke arah barat (Klaten) dan kilometer 25 ke arah barat (Solo). Rest area akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang diharapkan akan memberikan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan wisata alamnya.