SoloposFM- Praktik kanibalisme sebetulnya bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Sejak beberapa juta tahun lalu bahkan hingga sekarang masih ada beberapa kelompok manusia di dunia ini yang melakukan kanibalisme. Namun bila dibandingkan dengan hewan di alam liar, manusia termasuk spesies yang sedikit melakukan kanibalisme. Apa alasannya? Berikut penjelasan dilansir dari berbagai sumber.
Menurut ahli sains dan broadcaster ABC Australia Dr Karl Kruszelnicki pertama tentu karena manusia memiliki akal berbeda dengan hewan. Pada awalnya kanibalisme ini muncul sebagai cara untuk bertahan ketika sumber makanan sedikit, namun semakin maju sebelum abad ke-20 kanibalisme ini lebih populer dalam bentuk menggunakan bagian tubuh tertentu sebagai bahan obat.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan praktik kanibalisme pun ikut surut sehingga semakin dianggap tabu untuk dilakukan. Hanya sedikit saja kelompok dalam masyarakat modern yang masih melakukannya sebagai contoh seperti ketika ibu mengonsumsi plasenta bayinya sendiri. Dari segi nutrisi Karl mengatakan daging manusia juga sebetulnya kurang baik. Bila dibandingkan dengan hewan buruan seperti mamut contohnya berpotensi dapat memberikan energi sekitar 3,5 juta kalori, kuda 200 ribu kalori, sementara manusia hanya sekitar 32 ribu kalori. Jadi untuk manusia modern seekor mamut bisa membuatnya hidup selama 1.700 hari, seekor kuda 96 hari, tetapi bila mengonsumsi manusia lain energi yang diberikan hanya untuk 15 hari.
[Nabila Ikrima]