SoloposFM- Dunia kembali dihebohkan dengan dibunuhnya kelompok ekstremis Abu Sayyaf, Alhabsy Misaya oleh Marinir Filipina. Alhabsy Misaya merupakan otak dari penculikan beberapa warga negara asing. Lalu kejahatan apa saja yang telah dilakukan kelompok ekstremis tersebut? Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber.
Kekejaman Abu Sayyaf yang kini telah berafiliasi dengan kelompok Islam radikal di Suriah atau ISIS itu pun menuai kemarahan dan ketakutan. Salah satunya di Indonesia. Sebab saat ini ada 14 warga negara Indonesia dilaporkan menjadi korban sandera kelompok Abu Sayyaf sejak maret 2016.
Kelompok Abu Sayyaf juga diklaim sebagai orang yang bertanggung jawab untuk sejumlah tindakan terorisme besar dalam sejarah Filipina. Mereka mendapatkan sejumlah uang untuk membiayai kegiatan mereka, melalui penculikan dan pemerasan. Pada tahun 2015, Abu Sayyaf yang dikomandani Alhabsy membuat geram seluruh warga Filipina karena adanya seorang tawanan asal Malaysia dipenggal karena keluarganya tak mampu membayar uang tebusan. Adapun beberapa kasus penculikan yang dilakukan Abu Sayyaf adalah sebagai berikut :
Desember 2011
Warga negara Australia Warren Richard Rodwell diculik dari kediamannya di Ipil, Mindanau. Rodwell baru dibebaskan pada tahun 2013.
Februari 2012
Warga negara Swiss dan Belanda diculik di dekat Pulau Tawi-Tawi.
Juli 2014
Kelompok ini membunuh sedikitnya 21 orang muslim yang sedang merayakan akhir Ramadhan di Pulau Jolo.
April 2014
Dua orang warga negara Jerman diculik dari kapal pesiar mereka di sebelah barat Provinsi Palawan. Mereka mengancam akan dibunuh jika tebusan tidak dibayar. Mereka diculik selama 6 bulan.
Mei 2015
Penjaga pantai dan krunya diculik, dan sang kapten kapal ditemukan telah dipenggal
November 2015
Abu Sayyaf memenggal Bernard Then, seorang pengusaha Malaysia yang diculik dari sebuah restoran makanan laut di Malaysia.
April 2016
John Ridsdel (68), warga negara Kanada, ditemukan tinggal kepala di pinggir jalan desa pada Senin 25 April 2016. Pembunuhan ini buntut dari tidak dibayarkannya tebusan terhadap Ridsdel yang diminta Abu Sayyaf sebesar 300 juta peso.
[Nabila Ikrima]