SoloposFM, Pemerintah Kota Solo meluncurkan Gerakan Wajib Kunjung Museum dengan mengusung tema Aku Cinta Museum, yang diikuti para pelajar dan pemerhati budaya di Kota Solo. Kegiatan itu berlangsung di Museum Radya Pustaka, Selasa (7/12/2021).
“Gerakan ini bertujuan mengajak pelajar berkunjung ke museum dalam kota, sebelum menggelar studi tour ke luar kota. Kedepannya, akan ada edaran ke sekolah untuk berwisata ke museum,” ungkap Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Kota Solo, Luthfi Khamid dalam program Dinamika, Jumat (1/12/2021).
Baca juga : MAPAMNAS PERPAMSI ke-XIV, Dirjen Cipta Karya : Amankan Air Minum!
Gerakan tersebut selaras dengan penetapan Solo sebagai deklarator terbentuknya Jaringan Kota Pusaka Indonesia sekaligus sebagai Ibu Kota Pemajuan Kebudayaan. Hal itu didasari karena seni budaya bisa memberikan nilai kesejahteraan pada masyarakat.
Berdasarkan penilaian dari sepuluh kurator independen, Kota Solo mendapatkan predikat tersebut sesuai dengan visi misi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yakni tangguh, kreatif, gesit, dan sejahtera.
18 Museum Pilihan
Diketahui, ada 18 museum yang ada di Solo di antaranya, Museum Radya Pustaka, Museum Keris Nusantara, Monumen Pers Nasional, Museum Lokananta, dan Museum Bank Indonesia. Kemudian, Museum RRI, Temurun, Samanhudi, Batik Gunawan, dan Museum Batik Keris.
Lalu, Museum Lukis Dullah, Museum Astana Oentara Laya, Museum UNS Solo, dan Museum Pura Mangkunegaran. Terakhir, Museum Danar Hadi, Museum Musik Kamsidi, Museum Samanhudi, dan Museum Keraton Kasunanan Solo.
Baca juga : Penataan Hotel Lawas Kestalan Dinilai Efektif Ubah Stigma Negatif Kawasan
“Dari belasan museum tersebut, ada beberapa yang belum layak kunjung lantaran masih persiapan. Tapi kedepannya akan segera selesai dan siap menerima pengunjung,” tambah Luthfi Khamid.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Jumat (10/12/2021), mengakui bahwa mereka sudah jarang berkunjung ke museum. Berikut sejumlah opini mereka :
“Jujur selama tinggal di solo Belum pernah berkunjung ke museum. Sekalinya mau kesana pas tutup. Waktu itu pas lebaran hari ke-2. Saya setuju kalau kerja sama dengan sekolah-sekolah, dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Pasnya museum mana yang wajib di kunjungi, dan ditambah pakai bus Werkudara, pasti seru itu. Semoga berjalan lancar dan sukses. Juga bermanfaat buat anak-anak,” ungkap Nur Syamsiah
“Sudah jarang. Terakhir 3 tahun lalu saya terakhir berkunjung ke museum Keris. Mungkin bulan depan kepingin wisata ke museum batik, widya pustaka, pers dll,” papar Priyanto.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]