SoloposFM– Aktivitas Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, tetap normal kendati ada imbauan agar radius 100 meter dari pusat kawah harus kosong atau steril dari kegiatan masyarakat.
“Pascaerupsi freaktik yang terjadi pada Minggu (2/7) pukul 11.54 WIB, saat ini kondisinya tetap normal,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Nugroho, lewat keterangan tertulisnya yang diterima Antaranews di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Dia mengatakan PVMBG telah memberi rekomendasi terkait peningkatan aktivitas vulkanik di Kawah Sileri. Masyarakat dan pengunjung Sileri jangan mendekati Kawah Sileri pada jarak 100 meter dari bibir kawah.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang karena adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang berbahaya bagi kehidupan.
Sutopo menambahkan sejauh ini tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik dan status tetap normal (level I). Berdasarkan pengukuran PVMBG pada Senin pukul 05.15 WIB secara visual gunung nampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas lemah hingga tebal dan tinggi 60 meter di atas kawah puncak.
Dari pengukuran, kata dia, kegempaan dari tektonik lokal jumlah 10, amplitudo 3-40,1 milimeter dan durasi 3-13,62 detik. Suhu kawah 50,7 derajat Celcius, tingkat keasaman air 6,23 dan tidak terdeteksi gas beracun CO2, H2S dan SO2.
“Meskipun demikian potensi erupsi freatik di Kawah Sileri masih dapat terjadi. Namun tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi. Umumnya adanya erupsi freatik akan disusul dengan erupsi berikutnya dalam rentang waktu tertentu,” tuturnya.
[Dita Primera]