• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Antisipasi Pancaroba, BMKG Jateng : Cuaca Terik Pagi Hingga Siang, Sorenya Potensi Hujan

Redaksi by Redaksi
15 September 2021
in News
0
antisipasi pancaroba

sumber foto : freepik.com

SoloposFM, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menetapkan Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) siaga potensi banjir di masa pancaroba. BMKG memprakirakan wilayah Jawa Tengah secara umum memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2021.

Sebelumnya Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Sukasno mengatakan, sifat musim hujan pada periode 2021/2022 ini diprakirakan normal. Adapun durasi musim hujan, lanjut dia, diprakirakan akan berlangsung sekitar 5 hingga sembilan bulan. Musim hujan paling awal diprakirakan terjadi pada akhir September.

 

Prakiraan Awal Musim Hujan

 

Sejumlah daerah yang paling awal memasuki musim hujan di antaranya sebagian wilayah Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Pemalang, Pekalongan, Brebes, Tegal, dan Wonosobo.

Baca juga : Hari Kunjung Perpustakaan, Arpusda Solo Gencarkan E-Book, Layanan Antar Buku Gratis, Hingga Bagi Souvenir Cantik

 

Sementara daerah yang paling akhir memasuki musim hujan yakni sebagian wilayah Rembang, Pati dan Jepara. Daerah-daerah itu masuk musim hujan pada bulan November. Adapun puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari 2022.

 

Antisipasi Bencana

 

Iis Widya Harmoko, Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, dalam program Dinamika, Rabu (15/09/2021), mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat masa peralihan musim. Kondisi ini ditandai dengan cuaca yang panas pagi jelang siang.

“Suhu mulai meningkat dan jadi gerah karena mulai terjadi pembentukan awan pada pagi hingga siang. Lalu siang jelang sore mulai mendung hingga hujan,” papar Iis.

Baca juga : Propaganda Tayangan Asing, Sobat Solopos : Efek Tayangan Lokal Belum berkualitas

 

Menurutnya kemarau basah yang sebelumnya terjadi beda dengan pancaroba saat ini. Kala kemarau basah, hujan bisa terjadi pagi, siang atau malam dengan durasi panjang 2-3 jam. Sednagakn hujan kala pancarona bisanya anya berlangsung satu jam saja pada siang atau sore.

“Waspadai juga potensi hidrometrologis banjr dan tanah longsor. Tetap jaga lingkungan terutama membersihkan saluran yang mampet. Bagi yang tinggal di lereng pegunungan, amati jika ada retakan tanah atau struktur tahan yang lembek karena bisa jadi pertanda tanah longsor,” pungkas Iis.

 

Opini Sobat Solopos

 

Sobat Solopos dalam program Dinamika, Rabu (15/09/2021), mayoritas mengaku sudah melakukan langkah antisipasi menyongsong musim hujan. Sebanyak 67% mengaku sudah mewaspadai pancaroba dan potensi bencananya. Sedangkan 33% sisanya mengaku belum melakukan langkah apapun.

Berikut sejumlah opini mereka :

 

“Setelah kemarin di guyur hujan, pagi ini langit biru cerah tampak menawan. Antisipasi pancaroba, jangan lupa jas hujan. Selokan Alhamdulillah sudah dibersihkan, tapi belakangan saya rasakan banyak nyamuk padahal sudah bersih-bersih,” tulis Nur Syamsiah.

“Selamat menyongsong musim hujan. Disaat pancaroba seperti saat ini keadaan tak terduga sering terjadi. Yang perlu diperhatikan saat adalah sungai. Disaat kemarau orang buang sampah ke kali/sungai mandhek ditempat atau ngumpul di suatu tempat, saat hujan awal banyak sekali sampah hanyut. Melihat itu sangat memprihatinkan dan prihatin karena masyarakat belum banyak yang sadar dalam membuang sampah, terutama sampah popok bayi sekali pakai,” papar Sri Almi.

“Sudah seneng kalo sudah sering hujan, karena sudah membeli beberapa tanaman buah untuk ditanam di kebun,” tulsi Rita.

 

[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]

 

Tags: pancarobabmkg jatengbkmgbencana hidrometrologi
Previous Post

Bea Cukai Surakarta Tangkap Ribuan Botol Miras Ilegal

Next Post

Bansos Bergambar Tokoh Politik, Sobat Solopos : Tak Efektif Tarik Simpati Tapi Terima Saja!

Next Post
bansos

Bansos Bergambar Tokoh Politik, Sobat Solopos : Tak Efektif Tarik Simpati Tapi Terima Saja!

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan
  • Tips Makan Olahan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Tinggi
  • Cristiano Ronaldo Bawa Portugal Juarai UEFA Nations League 2024/2025
  • PT ASP Terancam Dijerat Pidana terkait Kerusakan Alam di Tambang Nikel Raja Ampat

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.