SoloposFM- Amerika Serikat (AS) akhirnya mengambil tindakan setelah serangan kimia memakan banyak korban jiwa di Suriah beberapa waktu lalu. Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan rudal terhadap sebuah pangkalan udara Suriah.
Seperti yang dilansir detik, Jumat (7/4/2017), dalam mengumumkan tindakan ini, Trump menyatakan dirinya bertindak untuk membela kepentingan keamanan nasional melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Langkah ini termasuk langkah paling keras AS sepanjang 6 tahun konflik Suriah.
Di sisi lain, langkah ini berpotensi memicu konfrontasi dengan Rusia dan Iran, sekutu dekat Assad.
“Bertahun-tahun upaya untuk mengubah perilaku Assad telah gagal dan gagal secara dramatis,” ujar Trump dari resor miliknya Mar-a-Lago di Florida, tempat dirinya bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Dituturkan sejumlah pejabat AS yang enggan disebut namanya, sekitar 50 rudal Tomahawk ditembakkan dari sejumlah kapal perang Angkatan Laut AS, seperti USS Porter dan USS Ross, yang siaga di Laut Mediterania.
Rudal-rudal itu mengenai sejumlah target, termasuk landasan udara, pesawat tempur dan pusat pengisian bahan bakar yang ada di Pangkalan Udara Shayrat di Suriah. Kerusakan yang dipicu dari serangan AS ini belum diketahui pasti.
“Malam ini, saya memerintahkan serangan militer terarah terhadap pangkalan udara Suriah yang menjadi lokasi diluncurkannya serangan kimia,” tegas Trump.
“Ini penting bagi kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat untuk mencegah dan menangkal menyebarnya penggunaan senjata kimia mematikan,” imbuhnya.
“Tidak ada yang perlu diperdebatkan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia yang dilarang, itu melanggar kewajibannya di bawah konvensi senjata kimia dan mengabaikan desakan Dewan Keamanan PBB,” tandas Trump.
(Annisa Wendy Pratidina)