SoloposFM – Tanggal 10 Oktober, diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 atau World Mental Health Day 2022. Dilansir situs World Health Organization (WHO), tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 adalah ‘Make Mental Health for All a Global Priority’. Maksud dari tema tersebut adalah menjadikan kesehatan mental untuk semua, sebagai prioritas global atau mendunia.
Tema ini memberikan kesempatan bagi orang-orang yang mengalami kondisi kesehatan mental untuk bersama-sama mengakui kemajuan di bidang ini, serta menyuarakan apa yang perlu dilakukan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan mental.
Stigma dan diskriminasi terus menjadi penghalang bagi penderita kesehatan mental untuk mendapat perawatan yang tepat. Oleh karena itu, Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 diharapkan mampu dijadikan sebagai kampanye di mana setiap orang berhak mengakses perawatan kesehatan mental yang mereka butuhkan dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Pemicu Gangguan Mental
Psikolog dari HIMPSI Surakarta Joko Dwi Nugroho dalam program Dinamika 103 Radio Solopos, Senin (10/10), menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan sebuah keseimbangan antara mind, soul and body. Menurutnya, ketiga hal tersebut sangat berpengaruh satu sama lain.
“Ketika misalnya tubuh kita sakit dan tidak sembuh-sembuh, maka bisa mempengaruhi psikis kita. Sebaliknya, ketika kita mengalami stress atau kondisi psikis yang kurang baik, itu juga bisa berpengaruh ke kesehatan tubuh kita,” pungkas Joko.
Menurut Joko, saat ini kampanye tentang kesehatan mental sudah mulai diterima oleh masyarakat. Terlebih ke depan, masalah kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting apalagi dengan berbagai tuntutan dan kemajuan industri.
“Dulu orang melihat psikolog atau psikiater takut. Tapi sekarang orang cenderung sudah tidak takut untuk datang ke psikolog atau psikiater,” katanya.
Terkait pemicu gangguan kesehatan mental, Joko menyebut, dari sisi anak-anak rata-rata stress atau gangguan kesehatan mental terjadi karena mereka tidak dibiasakan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan baik.
“Mereka cenderung diberi kemudahan, apalagi dengan segala kemajuan teknologi saat ini. Sehingga mereka tidak terlatih untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah,” tutur Joko.
Sedangkan dari sisi orang dewasa, menurutnya gangguan kesehatan mental lebih banyak disebabkan tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tinggi. Belum lagi tuntutan kebutuhan dan gaya hidup yang menjadi tekanan tersendiri bagi sebagian orang.
Baca juga : Cukup Bawa KTP, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Akses Layanan
Cara Menjaga Kesehatan Mental
Joko pun mengingatkan agar kesehatan mental tetap terjaga, sempatkan waktu untuk diam dan melakukan relaksasi. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya melakukan self care dan self talk.
“Jangan lupa melakukan hobi-hobi kita, karena bisa menjadi mood booster yang nantinya bisa tervibrasi ke hal lain juga,” tambahnya.
Akses kesehatan mental di Indonesia belum memadai. Karena jumlah psikolog atau psikiater di Indonesia blm bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Joko juga mendorong Pemerintah untuk terus melakukan edukasi kesehatan mental bagi masyarakat, dengan menggandeng pihak-pihak terkait dan kalangan profesional. Di sisi lain, masyarakat pun bisa membantu melakukan kampanye-kampanye terkait mental health lewat sosial media.
Baca juga: Jadi Perhatian Serius Danone Indonesia dan AMSI, Ini Dampak dan Pencegahan Stunting
Opini Sobat Solopos
Sejumlah opini disampaikan Sobat Solopos, terkait bagaimana menjaga mental health.
Salah satunya disampaikan Maria, “Supaya mental sehat, selalu berpikir positif, jangan menyimpan kemarahan/dendam, selalu memaafkan, bersyukur dengan apa yang kita miliki. Selain itu, jangan pernah merasa diri paling baik/benar, selalu mawas diri, dekatkan diri pada Tuhan, jangan lupa sesekali manjakan diri dengan menikmati keindahan ciptaan Tuhan.”
Sementara menurut Anda, “Untuk memperbaiki mental, kita harus bisa mengelola pikiran & mental kita, banyak bersyukur apa yang kita punyai, sabar, ikhlas, percaya diri. Insya Allah mental kita bisa baik.”
“Menurut saya agar mental kita selalu sehat, harus selalu berusaha berpikir positif. Nah, bagaimana caranya agar kita bisa selalu berpikir positif, ya dengan rajin beribadah,” kata Ichsan.
Baca juga: Operasi Zebra 2022, Polresta Surakarta Fokus Pelanggaran Ini