RadioSolopos – Lembaga Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) UIN Raden Mas Said Surakarta terus berkomitmen kuat untuk bisa memberikan pendampingan bagi calon mahasiswa asing yang tertarik menempuh pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di UIN Raden Mas Said Surakarta.
Upaya itu dilakukan melalui keikutsertaan BIPA dalam sosialisasi “Scholarship for International Students” yang diselenggarakan oleh Center for International Relation Affairs (CIRA), kantor urusan internasional UIN Raden Mas Said Surakarta, Senin (20/02).
Pada kesempatan ini disampaikan sejumlah informasi mengenai berbagai program beasiswa yang dapat menunjang studi mahasiswa asing di Indonesia. Sekaligus mengenalkan calon mahasiswa asing dari Filipina terkait keberadaan dan peran lembaga BIPA UIN Raden Mas Said Surakarta.
Lembaga BIPA UIN Raden Mas Said Surakarta berdiri pada tahun 2017 dengan jumlah. Pengajar yang didominasi oleh dosen Program Studi Tadris Bahasa Indonesia. Sejak didirikan hingga sampai saat ini, lembaga BIPA telah meluluskan beberapa mahasiswa asing dari Thailand yang menempuh studi di UIN Raden Mas Said Surakarta.
Ketua Umum BIPA sekaligus Wakil Dekan III Bidang Kerja Sama Fakultas Adab dan Bahasa, Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. menyebutkan bahwa kegiatan pendampingan tersebut merupakan bentuk kerja sama antara UIN dengan Pondok Pesantren Filipina.
Calon mahasiswa asing dari Filipina akan mendapatkan beasiswa penuh dari Kemenag dan beasiswa rektor. Tawaran yang menarik ini juga ditambah dengan adanya program matrikulasi bahasa Indonesia dari lembaga BIPA.
“Selain memberi pendampingan sebelum mahasiswa asing masuk perguruan tinggi. BIPA juga turut berperan penting dalam pembekalan pengetahuan bahasa, budaya Indonesia dan wawasan keislaman, karena setelah dinyatakan diterima sebagai mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, BIPA akan mengadakan kelas reguler yang materinya disesuaikan dengan kurikulum Badan Bahasa. Dimana kurikulum tersebut mencakup komponen keterampilan berbahasa mulai dari menyimak, berbicara, membaca, hingga menulis,” terangnya saat sosialisasi.
Ke depan penting sekali untuk membangun sinergitas antara BIPA dengan lembaga-lembaga lain di luar negeri, sebab minat penutur asing untuk mempelajari bahasa Indonesia semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya orang asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia dengan berbagai tujuan, khususnya pendidikan.