Radio Solopos — Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan Bali sebagai family office di Indonesia.
Konsep family office adalah para konglomerat menanamkan kekayaan di Indonesia namun tidak dipungut pajak.
Luhut Binsar mengatakan upayanya itu ditentang oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dikutip Radio Solopos dari Bisnis.com, Rabu (19/2/2025), Luhut menyebut family office bisa membangun kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Ketika menjadi family office, Bali akan menjadi surga pajak bagi konglomerat dunia.
“Masalahnya, teman-teman dari Kementerian Keuangan selalu bicara tentang, ‘Apa yang kami dapatkan [dari pembentukan surga pajak seperti family office]?’,” jelas Luhut dalam acara Indonesia Economic Summit di Jakarta Pusat.
Luhut tidak menampik bahwa family office tidak akan memberikan dampak positif secara signifikan dalam jangka pendek.
Kendati demikian, dia meyakini Indonesia akan menerima manfaat positifnya dalam jangka panjang.
“Memang belum tentu hasilnya didapatkan sekarang, tapi Anda membangun kepercayaan. Kepercayaan itu sangat-sangat penting, kredibilitas itu sangat-sangat penting,” ujarnya.
Mantan orang kepercayaan Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku sudah membicarakan rencana pembentukan family office dengan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, Prabowo sudah memberikan instruksi agar Dewan Ekonomi Nasional terus melakukan riset tentang dampak dari pembentukan family office di Indonesia.
Luhut pertama kali mengungkapkan keinginan membangun family office di Indonesia pada 2024 lalu.
Dia ingin menjadikan Bali sebagai markas family office tersebut. Dia menjelaskan, praktik family office sudah banyak tersebar di negara-negara Asia lain.
Oleh sebab itu, dia ingin mereplikasinya di Indonesia.
“Jadi family office itu, nanti banyak orang-orang kaya di dunia itu melihat Bali menjadi alternatif untuk mereka naruh duitnya di Indonesia, seperti di Singapura, di Hong Kong, juga di Abu Dhabi, tapi jangan dipajakin,” jelas Luhut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).
Meski uang orang kaya tersebut tidak dikenakan pajak, Luhut menjelaskan yang terpenting banyak kurs asing yang akan tersimpan di Indonesia sehingga cadangan devisa negara semakin kuat.
Luhut mengklaim di Singapura ada sekitar 1.500 family office dengan dana tersimpan US$1,6 triliun.
Dia pun menargetkan akan ratusan miliar dolar di family office Bali nantinya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Luhut Ingin Bali jadi Surga Pajak di RI, Ungkap Ditentang Kementerian Keuangan“