SoloposFM, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM merupakan salah satu penggerak roda perekonomian. Di bidang ini, partisipasi para pemuda dalam pengembangan maupun pemberdayaan UMKM sangat diperlukan. Para pemuda di Dusun Kalijirak, Karanganyar memilih untuk berkecimpung di sektor UMKM.
Seperti apa upaya mereka? Solopos FM bersama Tim P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Karanganyar, mengupasnya dalam Serba Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari. Diketahui, P4GN diketuai langsung oleh Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto.
Dalam program Serba-Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari, Kamis (30/10/2021), secara khusus membahas tema “Pemuda Penggerak Desa Tangguh berbasis UMKM”. Hadir sebagai narasumber di studio SoloposFM para Pemuda Penggerak Desa Tangguh berbasis UMKM.
Mereka adalah Joko Tri H Amd.Pet, Ketua Karang Taruna TUNAS MANDIRI Kalijirak. Dia adalah pemilik Wali Farm & Aqiqah yang juga pemuda Penggerak Desa Tangguh berbasis UMKM. Selain itu, hadir juga Joko Sutrisno, owner Gethuk Chripy & Lindri Karanganyar, serta Nawan Permada S.Kom, seorang pemuda kreatif anggota Pemuda Penggerak Desa Tangguh berbasis UMKM.
Baca juga : PTM Solo, Disdik : Guru Contoh Utama Kedisiplinan Prokes!
Cemoohan Jadi Pemacu
Joko Tri H Amd.Pet, Ketua Karang Taruna TUNAS MANDIRI Kalijirak mengungkapkan dirinya memang fokus sebagai petani dan peternak yaitu Wali Farm dan aqiqah. Sarjana peternakan ini menjelaskan sejak awal memang memilih untuk menjadi pengusaha UMKM daripada merantau maupun hanya jadi pegawai.
Baca juga : Reshuffle Kabinet, Sobat Solopos: Perlu Dilakukan!
“Pandemi sangat memukul usaha kami. Melalui karangtaruns, kami terus pacu semangat masyarakat dan anggota karangtaruna untuk memiliki usaha. Hambatan jelas ada di awal mula. Kita dicemooh, apakah kami akan mampu? Cemoohan itu jadi pemacu kami untuk tak patah semangat,” ungkap Joko Tri.
Joko Sutrisno, sang owner Gethuk Chripy dan Lindri Karanganyar, mengungkapkan usaha ini terinspirasi dari banyaknya bahan baku, yaitu ketela di Karanganyar. Ia juga mengaku mengalami kendala di awal perjuangan usahanya, khususnya di bidang pemasaran Namun saat ini, setelah benar-benar fokus ke usaha tersebut kini mulai stabil dan membuahkan hasil.
“Kini ada 10-11 pelaku UMKM di karangtaruna kami. Mulai usaha bakso, hingga aneka camilan. Dari modal uang jimpitan, kami kumpulkan dan jadi modal usaha bagi yang membutuhkan untuk memulai usahanya. Kami juga dituntut untuk naik kelas agar bisa go internasional. Tantangan kami adalah dilegalitas. Seperti yang selalu ditekankan oleh Pak Rober (wakil Bupati Karanganyar) agar para karangtaruna membentuk koperasi agar pencatatan keuangan kami juga tertata. Sebenarnya difasilitasi gratis, tapi memang harus antri dan mengisi persyaratan yang dibutuhkan,” papar Nawan Permada S.Kom, pemuda kreatif anggota Pemuda Penggerak Desa Tangguh berbasis UMKM.
Pemanfaatan teknologi Digital
Perkembangan teknologi dimanfaatkan oleh para pemuda Dusun Kalijarak untuk memperluas usaha mereka. Sejumlah layanan e-commerse hingga platform media sosial mereka maksimalkan untuk promosi hingga penjualan secara online.
“Kami juga saling bantu para anggota untuk membuat toko online hingga cara promo di medsos. Kondisi pandemi yang membuat kita terbatas, mau tak mau ya harus ke digital,” ungkap Joko Tri.
Dukungan dari pemerintah daerah, menurutnya juga cukup besar bagi karangtaruna. Pemberian motivasi terus dilakukan kepada para anggota karangtaruna oleh Pemkab.
“Kami diberi pintu untuk bisa kami masuki menjadi wirausaha. Kesibukan tersebut secara otomatis membuat kami tak memikirkan hal negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Kami juga melakukan kegiatan kerohanian secara rutin, yang didalamnya disisipi kampanye anti narkoba. Alhamdulllah seluruh anggota kami terus berkegiatan positif. Kami juga dituntut untuk peduli anggota dan peduli masyarakat. Jadi pemuda tidak boleh masa bodoh dengan lingkungan. Kami harus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]