SoloposFM, Ikatan Program Studi Tadris Bahasa Indonesia PTKI (IPTABI) menggelar halalbihalal dan taaruf secara virtual melalui platform Google Meet, Rabu, 3/ 6.
Kegiatan tersebut diikuti oleh dosen dari berbagai Perguruan Tinggi keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia yang menjadi anggota IPTABI, di antaranya IAIN Surakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Madura, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, IAIN Tulungagung, IAIN Bengkulu, IAI Al Qolam Malang, IAI Darussalam Banyuwangi, IAIN Curup, IAIN Lhokseumawe Aceh, UIN Riau, Universitas Islam Zainul Hasan Probolinggo, IAIN Ponorogo, dan UIN Mataram.
IPTABI dibentuk tahun 2017. Organisasi profesi ini bersifat ilmiah independen dan tidak terikat pada kepentingan kelompok tertentu. Tujuan organisasi untuk pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia terutama di PTKI Kemenag RI. IPTABI memiliki tiga bidang pengembangan yaitu pengembangan managemen bidang studi, pengembangan SDM, dan pengembangan publikasi ilmiah.
“Sampai saat ini, ada 12 prodi dari beberapa PTKI yang tergabung dalam IPTABI, harapannya ke depan bisa bertambah” ujar ketua umum IPTABI, Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. dalam rilis yang diterima Solopos FM.
Program Kerja
Sejak berdiri, IPTABI telah merealisasikan beberapa program kerja, salah satunya adalah penetapan SKL Prodi TBI di PTKI dan penyusunan Standar Nasional Pelatihan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) PTKI yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 6244 tahun 2019.
Secara umum, SKL tersebut berisi rumusan capaian pembelajaran Program Studi Tadris Bahasa Indonesia yang meliputi bidang sikap dan tata nilai, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus. Dalam RCP keterampilan, mahasiswa diwajibkan untuk menghafal juz 30 dan dapat memimpin kegiataan keagamaan, sebab nantinya mereka akan mengimplemetasikan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan bermasyakat.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]