Radio Solopos — Ikan Wader atau dengan nama latin Rasbora lateristriata adalah ikan air tawar yang bisa ditemukan di Indonesia yang kondisinya kini kian mengenaskan.
Keadaan itu bisa saja semakin menjadi kritis apabila faktor-faktor kepunahannya tak bisa ditanggulangi serta habitat ikan wader mengalami penurunan kualitas yang sangat drastis.
Terkait dengan itu, melansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), menurut Guru Besar Ilmu Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Pertanian UGM, Prof Ir Djumanto, menyampaikan salah satu faktor ikan air tawar akan punah karena adanya penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti dengan kejut listrik.
Kemudian, Ia mengatakan, perilaku orang yang kurang bertanggung jawab, seperti melepaskan spesies ikan invasif yang bisa jadi predator ikan wader di habitatnya.
“Spesies ikan wader yang berstatus rentan bisa menjadi kritis saat kualitas habitat ikan mengalami penurunan yang drastis, sehingga tidak cocok untuk berkembang biak. Demikan pula, ikan yang status risiko rendah bisa menjadi rentan jika tingkat penangkapan dan gangguan antropogenik lainnya sangat tinggi,” terang Djumanto.
Oleh sebab itu perlindungan harus dilakukan, di mana Djumanto menjelaskan pelestarian terhadap ikan asli dilakukan dengan berbagai cara seperti; pemanfaatan ikan terkendali, pembuatan reservat, penebaran atau restocking, pengendalian ikan invasif atau predator, domestifikasi ikan asli, dan modifikasi habitat pemijahan.
Perlu diingat juga dalam hal penegakan perlindungan ini apabila bisa berjalan tidak hanya ikan wader saja yang terhindar dari kepunahan tapi juga ikan air tawar lainnya. Setidaknya habitat dan spesies akan tetap terjaga.
Yang paling penting juga adalah perilaku penangkapan yang harus lebih memikirkan tentang kelanjutan habitat dan cara penangkapan yang lebih baik lagi.