SoloposFM-Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam di seluruh dunia. Sama dengan di Indonesia umat Islam di seluruh dunia juga akan menyambut meriah hari raya Idul Adha dengan penuh sukacita. Setelah pelaksanaan salat Idul Adha, pada umumnya umat Islam langsung melanjutkan aktivitasnya dengan berkurban hewan, dan membagikan dagingnya ke masyarakat yang kurang mampu.
Adapun hewan-hewan yang dapat dikurbankan di antaranya ialah sapi, domba, kambing, kerbau, dan unta. Namun pada umumnya, untuk masyarakat Indonesia sendiri hewan yang sering kali dikurbankan ialah sapi, domba, dan kambing. Ternyata ada juga, fakta-fakta unik lainnya yang dilakukan umat Islam di seluruh dunia saat hari raya Idul Adha tiba.
Berikut ini beberapa tradisi dan fakta unik perayaan Idul Adha di berbagai Negara, yang dikutip dari berbagai sumber (30/8/2017):
China
China memang bukan negara Islam, tapi bukan berarti di sana perayaan Idul Adha tidak semeriah di negara lain. Jika di Indonesia ramai dan meriahnya Idul Adha pada saat malam takbiran dan hari H, maka di China keseruannya berlangsung hingga empat hari penuh. Uniknya masyarakat di Ningxia, China yang melaksanakan shalat ied ke masjid hanya laki-laki. Sedangkan para wanita dilarang untuk salat Id ke masjid.
Setelah salat Id, umat Islam di China langsung mengadakan beberapa perayaan, seperti membaca ayat-ayat alquran, menyanyikan kasidah-kasidah dan nasyid keagamaan, di samping itu umat Islam di China juga saling bertukar makanan, bingkisan, dan hadiah. Selain perayaan di atas juga ada beberapa pasar “dadakan” turut memeriahkan perayaan yang dilangsungkan selama empat hari berturut-turut.
Maroko
Di Maroko, libur Idul Adha berlangsung selama tiga hari. Saat libur tersebut, para masyarakat membanjiri masjid dan menghabiskan waktu untuk beribadah dan mengaji. Setelah itu, umat Islam juga bersiap untuk menyembelih hewan kurban yang nantinya akan didistribusikan ke masyarakat. Semua umat Islam di Maroko fokus untuk beribadah dalam momen yang penuh berkah ini. Maroko juga punya hidangan khas Idul Adha yang bernama mrouzia dan boulfaf. Makanan ini terbuat dari daging sapi dan domba dibakar atau direbus dengan rempah-rempah sehingga rasanya lezat.
Pakistan
Perayaan Idul Adha di Pakistan tidak ada perbedaan dengan negara lain, tradisi potong hewan kurban juga dilakukan. Hanya yang berbeda ialah perayaannya yang di tandai dengan libur empat hari untuk melaksanakan ibadah dengan khusuk. Pakistan bisa dibilang sebagai salah satu negara Islam yang begitu menjunjung tinggi berbagai hari raya di dalam Islam. Pada hari Idul Adha, umat Islam di Pakistan menutup toko dan pemerintah meliburkan pegawainya selama empat hari agar bisa menjalankan puasa Arafah dan merayakan Idul Adha dengan khidmat. Bisa dibilang bahwa perayaan Idul Adha di Pakistan jauh lebih syahdu dari pada Idul Fitri.
Hal unik yang dilakukan masyarakat Pakistan adalah mereka memandikan hewan kurban mereka sebelum dipotong. Tradisi memandikan hewan kurban yang dilakukan ini untuk menjaga kebersihan kambing dan sapi sebelum dijual. Setelah hewan kurban dimandikan dengan bersih, hewan kurban akan dihias dengan kalung-kalung bunga serta hiasan-hiasan plastik. Hal ini dilakukan sebagai penghargaan terhadap pengorbanan yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim As.
Bangladesh
Perayaan Idul Adha di Bangladesh diadakan selama tiga hari, dengan membaca alquran dan mengaji di masjid. Di Bangladesh, tradisi mudik terjadi saat menjelang Idul Adha. Semua stasiun dan terminal dipenuhi oleh masyarakat yang ingin segera pulang ke kampung halamannya. Mereka rela berdesak-desakkan, bahkan sampai naik ke atas gerbong kereta. Bagi umat Islam di Bangladesh, Idul Adha membawa banyak sekali kebahagiaan dan berkah maka mereka ingin merayakannya bersama keluarga. Tidak hanya itu, penyembelihan hewan kurban juga tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Dan hewan harus benar-benar sehat dan cukup umur.
Arab Saudi
Di Arab Saudi justru hari raya Idul Adha yang dijadikan momen hari raya terbesar. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga disibukkan dengan pemotongan hewan kurban yang nantinya akan didistribusikan ke negara-negara Islam yang miskin, seperti di kawasan Afrika, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Agar distribusi hewan merata dan mencapai sasaran, jutaan daging kurban ini dibekukan dan dikirimkan melalui kapal maupun pesawat. Selain itu hewan yang dikurbankan tentunya berbeda dengan kebanyakan negara lain, yakni unta. Memang masih ada yang berkurban kambing atau sapi, tapi unta yang menjadi hewan kurban terbanyak di sana.
[Lintain Mustika]