Radio Solopos – Kue jahe identik dengan tradisi Natal yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Dengan aroma rempah-rempah yang khas dan rasa manis yang menggugah selera, kue jahe telah menjadi simbol perayaan yang istimewa di berbagai belahan dunia.
Tak hanya dikenal sebagai kudapan, kue jahe juga mencerminkan kreativitas dan semangat keluarga melalui berbagai bentuk unik seperti manusia kecil atau rumah-rumahan yang dihias dengan glasir warna-warni.
Kehadirannya membawa makna mendalam tentang cinta, tradisi, dan kebahagiaan, menjadikannya bagian penting dari kehangatan Natal yang dirayakan lintas generasi.
Sejarah Kue Jahe
Dikutip dari laman theguardian.com, sejarah kue jahe telah lama menjadi bagian penting dari tradisi Natal, menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban di tengah musim dingin.
Bermula pada Abad Pertengahan, kue ini diperkenalkan di Eropa melalui jahe yang dibawa dari Asia. Jahe, yang awalnya digunakan sebagai bahan obat, kemudian diolah menjadi roti manis dengan cita rasa khas.
Pada masa itu, kue jahe dihargai tidak hanya karena rasanya tetapi juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan.
Sejarah kue jahe berlanjut pada abad ke-16 ketika Ratu Elizabeth I mempopulerkan roti jahe berbentuk manusia kecil sebagai hadiah untuk tamu istana.
Tradisi ini dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa, dan kue jahe mulai dianggap sebagai bagian dari perayaan Natal.
Popularitasnya semakin meningkat pada abad ke-19, terutama setelah cerita “Hansel and Gretel” memperkenalkan konsep rumah jahe yang dihias indah.
Hal ini menginspirasi banyak orang untuk membuat versi rumah-rumahan jahe mereka sendiri sebagai dekorasi Natal.
Pada era modern, sejarah kue jahe terus berkembang dengan hadirnya berbagai bentuk kreatif dan dekorasi yang menarik.
Kegiatan menghias kue jahe menjadi tradisi yang melibatkan seluruh anggota keluarga, menciptakan momen kebersamaan yang tak terlupakan. Selain disajikan sebagai camilan, kue jahe sering dijadikan elemen dekorasi yang mempercantik suasana Natal.
Sejarah kue jahe tidak hanya tentang kudapan, tetapi juga simbol tradisi, kreativitas, dan kehangatan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Tradisi ini membawa makna mendalam, mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan dan cinta di tengah perayaan Natal. Dengan akarnya yang kaya dan pesonanya yang terus hidup, kue jahe tetap menjadi ikon yang istimewa dalam setiap perayaan Natal.