• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Inilah Jenis-Jenis Vaksin Imunisasi

Marketing by Marketing
29 July 2017
in News
0
Inilah Jenis-Jenis Vaksin Imunisasi

SoloposFM-Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan perlindungan atau kekebalan di dalam tubuh bayi dan Anak. Imunisasi merupakan program untuk memenuhi konvensi hak anak PBB, sehingga pemerintah dan orangtua wajib memberikan upaya kesehatan yang terbaik untuk anak, meliputi pemberian imunisasi. Adapun tujuan dari Imunisasi adalah untuk mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak. Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui Imunisasi adalah penyakit TBC (Tuberculosis), difteri, pertusis (batuk 100 hari), tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis, mump, rubella, tifus dan lain sebagainya. Berikut jenis-jenis vaksin seperti yang dikutip dari berbagai sumber (29/7/2017).

Vaksin Polio diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.

Vaksin BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak  dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local reaction), perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostik TB).

Vaksin DTP diberikan pada umur 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun.Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td.

Vaksin Campak diberikan pada umur 9 bulan, vaksin penguat diberikan pada umur 5-7 tahun. Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan.

Vaksin Pneumokokus
dapat diberikan pada umur 2, 4, 6, 12-15 bulan. Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali

Vaksin Rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu.

Vaksin rotavirus pentavalen  dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur 32 minggu (interval minimal 4 minggu).

Vaksin Varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4  minggu.

Vaksin MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.

Vaksin Influenza diberikan pada umur 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer anak 6 bulan –  9 tahun diberi 2 x dengan interval minimal 4 minggu. Vaksin influenza dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit flu. Setiap orang beresiko untuk terkena flu. Jadi bisa dikatakan bahwa vaksin influenza cukup penting bagi siapa saja. Vaksin influenza cukup efektif dan aman untuk memberikan perlindungan selama satu tahun terhadap serangan penyakit influenza.

Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen 0, 1, 6 bulan vaksin  HPV tetravalen 0,2,6 bulan.

 

(Erlin Setyawati)

 

Tags: imunisasijenis vaksin
Previous Post

Berendam ala Jepang di Kolam Air Panas Gunung Papandayan

Next Post

Inilah Tempat Kekinian Untuk Spot Foto di Solo Raya

Next Post
Inilah Tempat Kekinian Untuk Spot Foto di Solo Raya

Inilah Tempat Kekinian Untuk Spot Foto di Solo Raya

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.