Solopos FM, Pabrik Gula Colomadu berdiri sejak 8 Desember 1861, dan pada tahun 1930 Indonesia pernah mencatat rekor sebagai salah satu pengekspor gula terbesar di dunia. Namun, kejayaan tak berlangsung lama. Semenjak masa pendudukan Jepang, produksi gula mengalami penurunan dikarenakan pabrik mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja dan lahan.
Memasuki tahun 1990-an produksi gula juga mengalami penurunan. Hal ini tak lepas dari perubahan kondisi sosial masyarakat. Seiring dengan merosotnya hasil produksi dan berkurangnya lahan tanaman tebu maka pada tanggal 1 Mei 1997, Pabrik Gula Colomadu melakukan penggilingan terakhir dan berhenti beroperasi.
Baca juga : Kolombia Akui Musik Salsa asli Cali sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Latar belakang sejarah yang kuat menjadikan bangunan Pabrik Gula Colomadu sebagai salah satu warisan cagar budaya. Setelah sekitar 20 tahun berhenti beroperasi, kondisi bangunan terbengkalai. Hal ini mendorong pemerintah Jawa Tengah untuk merevitalisasi bangunan tersebut hingga dapat difungsikan kembali dengan melakukan rebranding menjadi De Tjolomadoe.
Proses revitalisasi bangunan ini mempertahankan beberapa alat dan mesin pabrik buatan Jerman di dalam ruangan yang tidak banyak diubah agar kesan tempo dulu dari pabrik ini masih melekat. Adapun benda-benda koleksi yang terdapat di De Tjolomadoe, seperti: mesin penggerak gilingan tebu, penggiling dan pembakar ampas tebu, mesin pemanas nira, penampung air perasan tebu, mesin uap generator dan mesin pompa air pendingin.
Bisa nongkrong di De Tjolomadoe
Pihak PT Sinergi Colomadu terus melakukan penyempurnaan bangunan bekas pabrik gula Colomadu tanpa mengubah keaslian arsitektur bangunan beserta isinya. Selain itu, pihak pengelola menambahkan fasilitas pendukung untuk keperluan wisatawan masa kini. Berikut beberapa fasilitas yang disediakan:
- Besali Cafe
Terdapat sebuah cafe yang terletak di belakang gedung pabrik, disana menyediakan berbagai kudapan dan minuman yang nikmat untuk memuaskan rasa lapar dan dahaga. Setelah puas berkeliling Kawasan De Tjolomadoe, wajib datang ke Besali Café ya!
- Taman Wagis Wara
Ruangan dengan konsep lukisan dan karya seni yang bersifat glow in the dark ini menjadi tempat favorit wisatawan. Ruangan semi taman ini menyuguhkan suasana menarik yang dijadikan spot foto kekinian.
- Wahana Museum
Sebuah ruangan yang berada di sebelah kanan pintu utama ini menyimpan sejarah De Tjolomadoe saat masih menjadi Pabrik Gula Colomadu.
- Hall
Lokasi ini biasa difungsikan untuk keperluan konser, pesta pernikahan, seminar, dll. De Tjolomadoe memiliki tiga hall, yaitu Tjolomadoe Hall, Concert Hall, dan Sarkara Hall yang rata-rata dapat menampung 1.000-3.000 orang.
- Toko Souvenir “Goela”
Di toko ini terdapat berbagai macam camilan dan souvenir seperti baju, topi, gantungan kunci, dll.
Baca juga : Desa Wisata Brayut, Respresentasi Desa Wisata yang Berdaya dan Berbudaya