• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Kampanye ‘Kerja Keras Bebas Cemas’, Dirut BP Jamsostek: Silahkan Fokus Kerja Keras, Kecemasan Resikonya Pindahkan Ke Kita

Mita Kusuma by Mita Kusuma
21 November 2022
in News
0
Kampanye ‘Kerja Keras Bebas Cemas’, Dirut BP Jamsostek: Silahkan Fokus Kerja Keras, Kecemasan Resikonya Pindahkan Ke Kita

Talkshow bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Anggoro Eko Cahyo dalam RAVIS Solopos FM di depan booth BP Jamsostek di area Muhammadiyah Innovation And Technology (MAIT) Expo di De Tjolomadoe, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (19/11/2022). (SoloposFM/Suryo Kartiko)

SoloposFM –  BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek hadir membuka booth di tengah- tengah rangkaian kegiatan Muktamar Muhammadiyah yang digelar sejak tanggal 18 hingga 20 November 2022.

Dalam kesempatan itu, BP Jamsostek mengampanyekan program “Kerja Keras, Bebas Cemas”. Kampanye ini guna menunjukkan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi para pekerja, khususnya sektor nonformal atau kategori Bukan Penerima Upah (BPU).

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Anggoro Eko Cahyo, dalam perbincangan di program RAVIS Solopos FM yang digelar di  area Muhammadiyah Innovation And Technology (MAIT) Expo di De Tjolomadoe, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (19/11/2022), mengungkapkan BP Jamsostek bertugas untuk melindungi semua pekerja di Indonesia dan tantangan BP Jamsostek saat ini adalah banyak pekerja yang belum menjadi peserta, khususnya para pekerja di sektor informal.

“Kita tahu temen-temen banyak yang kerjanya dari rumah, kerjanya jadi programer, kita sebutnya gig worker. Mereka rata-rata bekerja tetapi nggak ada ikatan kontrak dengan pihak manapun, sehingga belum menjadi peserta BP Jamsostek,” pungkas Anggoro.

Anggoro mengatakan kehadiran BP Jamsostek di tengah keramaian Muktamar ini merupakan salah satu cara untuk mengedukasi. “Selain itu, untuk yang sudah jadi peserta, kehadiran BP Jamsostek di acara ini ya menjadi bagian dari kita saling menyapa saja. Jadi tujuannya itu, kita ingin meramaikan dan sekaligus mengedukasi,” tuturnya.

 

Program Kerja Keras Bebas Cemas

Dalam kesempatan itu Anggoro juga menjelaskan terkait program “kerja keras, bebas cemas” yang saat ini dikampanyekan BP Jamsostek.

“Kerja itu kan memang bagian dari ibadah kita, tapi setiap bekerja kadang-kadang kita suka cemas, nanti kalau ada apa-apa gimana ya keluarga kita. Jadi, silahkan kerja keras  lalu kecemasan soal resikonya pindahkan saja ke kita. Karena kecemasan pindah ke kita, jadi bisa fokus kerja, sehingga bisa produktif. Itu tujuan kita,  bahwa bekerja itu ada resiko dan resiko itu bisa dimitigasi, bisa dipindahkan kepada BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Saat ini pekerja yang sudah terdaftar menjadi peserta BP Jamsostek ada 52 juta orang, tetapi yang aktif hanya 36 juta. Sedangkan jumlah pekerja yang belum terdaftar sama sekali ada 40 juta orang.

“Nah, ini yang kita ajak supaya mereka terdaftar. Kita menargetkan sampai 2026, 70 juta pekerja terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan,” kata Anggoro.

Menurutnya untuk mencapai target tersebut, pihaknya menggencarkan edukasi pada masyarakat serta melakukan kolaborasi dengan banyak pihak agar semua pekerja bisa terlindungi.

“Termasuk dengan kegiatan Muktamar ini, dengan Muhammadiyah, pihak RS, pihak perbankan, PT POS, dan lain-lain. Jadi kolaborasi dan partnership adalah cara agar semua pekerja bisa terlindungi,” ungkapnya.

Untuk mendaftar menjadi peserta BP Jamsostek, masyarakat bisa datang ke kantor-kantor cabang BP Jamsostek yang tersebar di seluruh Indonesia atau bisa juga melalui aplikasi JMo atau Jamsostek Mobile. Dengan aplikasi mobile ini, harapannya peserta tidak perlu kemana-mana untuk mendaftar menjadi peserta BP Jamsostek.

“Jadi, jangan sampai warga Solo belum terdaftar, karena resiko Anda menjadi besar. Kalau kita sayang sama keluarga maka bentuk tanggung jawab kita adalah dengan menjadi peserta. Karena setelah itu keluarga akan mendapatkan perlindungan dan anak-anak bisa mendapat beasiswa sampai perguruan tinggi,” tambahnya.

Tags: BP Jamsostekjaminan kerjapekerja informalBPJS Ketenagakerjaan
Previous Post

Zulkifli Hasan: Semangat Muhammadiyah Jadi Solusi Hadapi Tantangan Global

Next Post

Bisnis Masih Sepi? Yuk Simak Strategi Brand Awareness Untuk Bisnis Anda!

Next Post
Cara Meningkatkan Brand Awareness bagi Bisnis Anda

Bisnis Masih Sepi? Yuk Simak Strategi Brand Awareness Untuk Bisnis Anda!

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.