SoloposFM, Uji coba pelaksanan pembelajaran tatap muka (PTM) telah dilakukan di 140 sekolah di Jawa Tengah. Uji coba PTM itu diikuti sekolah mulai jenjang SMP, SMA, SMK, dan MA yang tersebar di 35 kabupaten/kota se- Jawa Tengah (Jateng) berlangsung 5-16 April 2021.
Menurut Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo selama pelaksanaan uji coba PTM tidak ada temuan luar biasa ada sekolah terkena Covid-19. Dari evaluasi PTM lanjut Ganjar, diketahui tingkat kedisiplinan kalangan siswa untuk mentaati protokol kesehatan Covid-19 telah berjalan baik. Namun, sebaliknya justru dari kalangan guru masih kurang disiplin, ada beberapa catatan. Para guru terkadang lupa menjaga jarak, masih berdekatan kurang dari satu meter saat ngobrol dengan sesama guru, bahkan terkadang maskernya dibuka.
Trend Kenaikan Kasus
Namun, tren kenaikan kasus aktif positif Covid-19 terjadi terjadi dalam satu pekan terakhir. Kenaikan kasus Covid-19 terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah libur tiga hari pada awal April 2021.
Baca juga : Dukung Pelaku Bisnis Semarakkan Ramadan, ShopeePay Talk Ungkap Tiga Strategi Tangkap Peluang Ramadan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di Solo dipengaruhi beberapa sebab. Selain libur panjang tiga hari pada awal April 2021,
Di Boyolali, proses uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di dua SD di Kabupaten Boyolali untuk sementara dihentikan. Hal ini menyusul adanya keluarga siswa di dua sekolah tersebut yang terpapar Covid-19.
Baca juga : Cara Buat Momen Silaturahmi Virtual Selama Ramadan Lebih Seru dan Bergaya
Di Sukoharjo, sebanyak 20 SMA/SMK dan sederajatnya di Kabupaten Sukoharjo siap menyusul 12 SMP yang lebih dulu melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Saat ini uji coba PTM di 20 SMA/SMK dan sederajatnya tinggal menunggu instruksi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Opini Pendengar Solopos FM
Hasil polling SoloposFM, pada program Dinamika, Kamis (22/4/2021), mayoritas pendengar mengaku tidak setuju PTM dilanjutkan ditengah peningkatan kasus Covid-19. 82% Pendengar meminta ujicoba PTM dihentikan dulu hingga kasus menurun. Sementara 18% sisanya setuju ujicoba PTM dilanjutkan.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Tolong dipertimbangkan lagi ujicobanya. Jangan ambil resiko saat kasus meningkat,” tulis Dewi di Jebres.
“Hentikan saja hingga situasi landai. Jangan jadikan anak bahan ujicoba,” ungkap Ari di Sukoharjo.
“Anak-anak tertib tapi gurunya nggak tertib pakai masker ya sama saja. Apalagi belum semua guru di vaksin. Nampaknya budaya disiplin protokl kesehatan belum juga terbentuk walau sudah lebih dari setahun,” papar Dina di Laweyan.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]