SoloposFM, Asam urat, nampaknya istilah ini tidak lagi asing bagi kita. Penyakit asam urat bisa menyerang siapa saja. Baik tua, muda, laki-laki, maupun perempuan. Terkadang gejalanya pun sering disepelekan karena gejalanya menyerupai badan pegal setelah seharian beraktivitas.
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja. Terutama mereka yang tidak menerapkan asupan gizi seimbang, kondisi medis, genetik, dan usia. Gejala awal asam urat yang muncul biasanya nyeri pada persendian. Seperti di lutut, pergelangan kaki, jari-jari kaki, atau jari-jari tangan. Tak sedikit yang menyepelekan gejala tersebut. Apalagi bagi mereka yang lelah beraktivitas fisik seharian.
Baca juga : SoloposFM dan Persagi Surakarta Bersinergi Hadirkan Bincang Sore Gizi
Permasalahan ini dikupas dalam Bincang Sore Gizi Bersama Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Surakarta, Rabu (5/1/2022). Hadir di studio Agus Prihantoyo, SKM, Ketua DPC PERSAGI Surakarta, yang merupakan ahli gizi yang bertugas di RS DR.Moewardi.
Gout atau hiperuresemia dijelaskan Agus, adalah kelainan metabolisme purin sehingga terjadi peningkatan asam urat dalam darah. Sifat Gout adalah REKURENS yaitu kembalinya gejala setelah berkurangnya gejala penyakit untuk sementara waktu.
Jenis Gout ada dua yaitu Primer dan Sekunder. Gout Primer disebabkan faktor Genetik dan lingkungan (konsumsi makanan dan alkohol). Sedangkan Gout Sekunder disebabkan penyakit lain seperti hipertensi dan artherosklerosis.
Tanda- tanda penyakit Gout
Pada stadium awal akan terlihat adanya peningkatan kadar asam urat. Namun demikian pada tahapan ini mungkin tidak ada gangguan yang dirasakan.
Untuk stadium lanjut pada Gout, akan mulai timbul gejala berupa rasa nyeri, bengkak, merah dan terasa panas pada sendi. Gejala hilang dalam 10 hari dengan sendirinya, dengan obat hilang dalam waktu 3 hari. Pada tahapan ini timbul Trofi atau kristal asam urat yang mengendap.
Baca juga : Ayo Kunjungi Museum Sob! Ini Nich Museum Di Solo Yang Wajib Dikunjungi
Peningkatan asam urat dalam darah menurut Agus bisa disebbakan konsumsi bahan makanan yang mengandung purin tinggi. Hal ini menyebabkan sintesa purin dalam tubuh meningkat. Penurunan ekskresi asam urat dalam tubuh juga karena ganguan fungsi ginjal, obat dan tingginya lemak dalam bahan makanan
Diet Gout
Permasalahan asam urat bisa diatasi dengan diet. Melalui pemberian makanan yang mencukupi kebutuhan penderita (status gizi optimal) dan membantu penurunan kadar asam urat dalam darah
Syarat Diet :
- Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, bila overweight energi dikurangi bertahap 500 – 1000 kkal
- Protein cukup (10-15% dari kebutuhan energi total), protein hewani yang rendah purin : susu, keju, telur
- Hindari protein dengan kandungan purin tinggi > 150 mg/100 g
- Lemak sedang (10-20% dari total energi), lemak berlebih menghambat pengeluaran asam urat/purin melelui urin
- Membatasi makanan yg digoreng, makanan bersantan, Margarin dan mentega
- Tinggi karbohidrat (60-75% dari total energi) KH kompleks dapat meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin, sedangkan KH sederhana menurunkan pengeluaran asam urat seperti sirup, gula, permen, arum manis.
Diet ini juga harus diimbangi dengan asupan cairan yang banyak. Meliputi :
- Minum 2,5 liter perhari ( 10 gelas ), pemberian air hangat pagi sangat baik
- Sumber cairan dapat berasal teh, sirup dalam jumlah terbatas, air putih, kuah, buah- buahan.
- Hindari alkohol (Alkohol meningkatkan asam laktat, padahal asam laktat menghambat pengeluaran asam urat)
- Bahan makanan yang perlu dihindari : tape, brem
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]