SoloposFM, Tidak hanya kesehatan raga atau fisik saja yang perlu dijaga. Kesehatan jiwa dan juga kesehatan mental juga sangat penting untuk diperhatikan. Sayangnya, persoalan kesehatan jiwa masih dianggap kalah penting dibandingkan kesehatan fisik.
WHO menyebutkan, anak muda alias generasi milenial saat ini lebih rentan terkena gangguan mental. Terlebih masa muda merupakan waktu di mana banyak perubahan dan penyesuaian terjadi baik secara psikologis, emosional, maupun finansial.
Dibandingkan dengan generasi lain, generasi milenial lebih dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental daripada fisik, dengan peningkatan tertinggi pada tingkat depresi berat dan hiperaktif. Depresi berat, gangguan penyalahgunaan obat dan penggunaan alkohol adalah tiga kondisi teratas bagi milenial,
Selain perubahan hidup, teknologi juga turut berkontribusi terhadap kesehatan mental generasi muda. Salah satunya adalah penggunaan media sosial. Media sosial seakan menciptakan gaya hidup ideal yang sebenarnya tidak seindah kenyataan. Hal inilah yang menciptakan tekanan dan beban pikiran pada generasi muda.
Meningkatkan Kesehatan Mental
Dalam program Serba-Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari, Kamis (25/03/2021), secara khusus membahas tema “Kesadaran Milenial Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental”. Hadir sebagai narasumber Endah Ayu Pamungkas, S.Psi., sosok pemudi Karanganyar yang berprofesi sebagai Trainer, Womenpreneur, Founder Social Action Project, dan Kandidat Psikolog.
Diketahui P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Karanganyar, diketuai langsung oleh Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto. P4GN Kabupaten Karanganyar mempunyai visi untuk mewujudkan Karanganyar yang bersih dari narkoba. Sosialisasi pencegahan narkoba terus dilakukan diantaranya dengan upaya meningkatkan kesehatan mental generasi muda.
Endah Ayu Pamungkas, mengungkapkan gangguan mental, karena gejalanya tidak seperti penyakit fisik, acapkali terlambat disadari. Padahal di Indonesia, jumlah penderitanya terbilang tidak sedikit.
Berdasarkan hasil riset yang ada, generasi milenial disebut lebih rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda dari gangguan jiwa karena deteksi dini dapat mempercepat pemberian penanganan yang tepat bagi orang tersebut.
“Saya membuat Social Action Project agar memberi dukungan bagi milenial yang mengalami gangguan mental tersebut. Pandemi membuat kegiatan kami saat ini masih melalui media sosial, namun tidak mengurangi upaya kepedulian. Pandemi juga membuat orang lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Mengingat mereka jarang bertemu orang, sehingga sosialisasi juga berkurang,” papar perempuan kelahiran Karanganyar, 27 September 1993 ini.
Upaya Penanganan
Salah satu dampak jika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, dan tidak tertangani dengan baik, pelampiasannya salah satunya bisa saja penyalahgunaan narkoba. Bahkan penggunaan narkoba juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental juga.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh generasi milenial yang merasa mengalami keluhan yang menyerupai gangguan mental? Salah satu hal pertama yang dapat dilakukan adalah bercerita kepada anggota keluarga atau teman terdekat. Biasanya, orang yang paling mengenali diri Anda dapat membantu untuk mencari solusi bersama-sama.
“Yang penting adalah pengendalian diri, karena kita tidak bisa mengendalikan pendapat orang, apalagi di media sosial. Maka kami terus berupaya mensosialiasasikan kepada milenial, jika mereka mulai merasa ada gejala permasalahan mental, bisa berbagi masalahnya,” ungkapnya.
Sangat disarankan juga untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung jika gejala gangguan mental ini sudah menganggu aktivitas. Nantinya dokter dapat melakukan wawancara medis yang mendetail dan pemeriksaan fisik secara langsung untuk membantu menentukan penyebab dan penanganan yang paling tepat. Selanjutnya, selalu berupaya untuk menjalani pola hidup sehat juga penting untuk meningkatkan kualitas hidup.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]