• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home Program

Mayoritas Pendengar Solopos FM Mengakui Orang Indonesia Susah Jaga Jarak

Redaksi by Redaksi
30 March 2021
in Program
0
0
Mayoritas Pendengar Solopos FM Mengakui Orang Indonesia Susah Jaga Jarak

SoloposFM – Ada tiga prinsip protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, yakni pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak hindari kerumunan. Namun, ternyata tidak semua tiga prinsip prokes tersebut mudah dijalankan oleh masyarakat, terutama menjaga jarak.

Menjaga jarak paling sulit diterapkan, karena protokol yang satu itu tidak berkaitan dengan diri sendiri. Berbeda dengan cuci tangan dan pakai masker, secara personal orang menyadari hal itu untuk kebaikan sendiri.

Salah satu tantangannya adalah orang Indonesia umumnya sangat mengedepankan budaya sungkan dalam hal menegur orang asing di tempat umum yang melanggar aturan. Hal tersebut juga terjadi ketika ada orang lain di sekitar yang tidak jaga jarak, orang Indonesia jarang meminta orang lain untuk mengatur jaraknya.

Selain itu, menjaga jarak menjadi salah satu tantangan untuk masyarakat Indonesia yang hobinya kumpul-kumpul. Apalagi ada filosofi orang Jawa, ‘Mangan ora mangan sing penting ngumpul‘.

 

Pendapat pendengar

Susahnya orang Indonesia menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak juga diamini mayoritas pendengar Solopos FM. Dalam polling di sesi Dinamika 103, Selasa (30/3), sebanyak 82 persen pendengar Solopos FM setuju bahwa orang Indonesia susah menjaga jarak.

Hal itu salah satunya disampaikan Syamsiah, “Ya, betul. Bahkan kalau saya menegur yang berkerumun malah dianggap terlalu parno.”

Pendengar lain, Eva, mengatakan, “Setuju. Memang paling susah menjaga jarak, apalagi kalau sudah ketemu saudara atau teman dekat. Kayaknya aneh saja kita ngobrol berjauhan dengan orang-orang terdekat. Memang butuh pembiasaan.”

Sementara, menurut Danang, “Betul. Butuh kesadaran yang lebih dari masyarakat, karena kita nggak tahu siapa yang membawa virus siapa yang tidak, atau siapa menulari siapa.”

 

Pendapat Narasumber

Ketua Satgas Covid Kota Solo yang juga Sekretaris Daerah Kota Solo Ahyani mengakui di Kota Solo sendiri protokol kesehatan yang paling sulit dikelola adalah menjaga jarak. Apalagi dengan budaya masyarakat Jawa yang mengedepankan interaksi, sehingga sulit untuk diajak social distancing.

“Memang di lapangan yang paling sulit menngajak masyarakat untuk jaga jarak, padahal potensi penularannya di situ. Jadi kita memang harus juweh untuk mengingatkan karena ini untuk kepentingan bersama,” kata Ahyani.

Ahyani juga mengatakan selama pemberlakukan PPKM berbasis mikro, angka kasus Covid-19 di Kota Surakarta mengalami penurunan cukup signifikan. Namun, dalam pekan ini angkanya justru stagnan.

“Kelihatannya memang masyarakat sudah mulai abai lagi. Padahal sebelumnya angkanya sudah mulai turun signifikan. Nah, dikhawatirkan menjelang lebaran ini, kalau kita tidak hati-hati mengendalikan masyarakat angkanya bisa naik lagi,” tuturnya.

Ia pun mengimbau masyarakat, meskipun beberapa kegiatan sudah dilonggarkan dan sebagian masyarakat sudah divaksin, harus tetap menjaga prokes.

 

[Diunggah oleh Mita Kusuma]

Tags: jaga jarakcovid 19Social Distancingprotokol kesehatan
Previous Post

C&L Coffee Hadirkan Gitaris Finger Style Terkemuka

Next Post

Ini Dia Single Album Finalis AFI 2005, Dokter Yongki yang Dirilis di Harris Hotel Solo

Next Post
Ini Dia Single Album Finalis AFI 2005, Dokter Yongki yang Dirilis di Harris Hotel Solo

Ini Dia Single Album Finalis AFI 2005, Dokter Yongki yang Dirilis di Harris Hotel Solo

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Galeri Babak Penyisihan Lomba Cerdas Cermat Museum 2025 di Graha Wisata Niaga
  • ICW: Bangga Berkebaya Bentuk Nyata Perempuan Indonesia Lestarikan Warisan Bangsa
  • Babak Penyisihan Usai, Ini 2 SMP Negeri dan 3 Swasta yang Lolos ke Final Lomba Cerdas Cermat Museum 2025
  • FKOR UNS Beri Pelatihan Senam Anak Indonesia Hebat kepada Guru PJOK se-Soloraya
  • Mekanisme Lomba LCCM 2025, Hadiah dan Daftar Peserta Babak Penyisihan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.