SoloposFM – Pemkot Solo membangun jalur sepeda sepanjang 12,2 kilometer di tengah kota pada tahun ini. Dengan adanya jalur khusus sepeda tersebut akan menjadikan Solo menjadi kota ramah bagi pesepeda.
Sumber dana pembangunan jalur sepeda ini merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan sebesar Rp1 miliar.
Jalur sepeda tersebut untuk membuat jaringan transportasi yang semakin terintegrasi di Kota Solo.
Jalur sepeda itu terhubung dengan infrastruktur angkutan umum Kota Solo seperti Batik Solo Trans (BST) dan angkutan feeder.
Pesepeda bisa melanjutkan perjalanan dengan BST dan angkutan pengumpan atau feeder. Sepeda mereka bisa dititipkan di rak-rak yang akan dibangun di lokasi-lokasi strategis.
Pendapat Pendengar
Meski demikian, mayoritas pendengar Solopos FM menilai jalur khusus pesepeda tersebut tidak efektif.
Hal itu salah satunya disampaikan pendengar, Musa, “Kalau menurut saya tidak efektif untuk jalur sepeda karena ini hanya mengikuti tren. Tapi kalau kesadaraan masyarakat tinggi harusnya pada bersepeda kan.”
Pendapat senada disampaikan Ahmad Sanusi, “Tidak efektif ketika tingkat kedisiplinan masih rendah. Ini merupakan budaya yang sudah terbangun. Maka akan sangat sulit diharapkan keefektifannya.”
Sementara menurut Sriyatmo, “Jalur khusus sepeda? Bagus juga. Hanya saja hasil akhirnya seperti apa? Fungsinya berubah atau tidak? Yang masih hangat saja, tentang contraflow di Jalan Slamet Riyadi. Sudah banyak pengguna jalan yang mengeluh jadi sempit. Bukti bahwa masyarakat tidak mau berbagi dengab pengguna fasum yang dibuat. Seakan-akan jalan hanya khusus yang bermesin.”
[Diunggah oleh Mita Kusuma]