• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Meriah! Tradisi Nyadran Di Ikuti Ratusan Warga Tahun Ini

Muhammad Rizal Fahlevi by Muhammad Rizal Fahlevi
15 June 2023
in News
0
Warga membawa tenong dalam tradisi Nyadran (Solopos.com)

Warga membawa tenong dalam tradisi Nyadran (Solopos.com)

RADIO SOLOPOS – Warga Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali Jawa Tengah memiliki tradisi unik dalam rangka menyambut bulan ramadan. Tradisi rutin tahunan yang dilaksanakan di Lereng Gunung Merapi ini di ikuti ratusan warga Desa Sukabumi, Cepogo dan Desa Mliwis, pada Kamis (9/3).

Tradisi Turun Temurun

Tradisi yang digelar satu tahun sekali dalam menyambut bulan ramadan ini telah dilakukan turun temurun. Kegiatan ini diisi dengan pengajian, zikir, tahlil dan doa oleh sesepuh desa.

Ratusan warga berkumpul sambil membawa tenong (wadah) berisi beraneka ragam makanan seperti nasi tumpeng lengkap dengan lauk, sambal, ayam dan kerupuk. Selain itu, tak lupa buah-buahan serta aneka jajanan pasar menjadi pelengkap isi dari tenong. Kemudian tenong berisi makanan tersebut dibawa warga menuju pemakaman para leluhur.

Sesampainya di makam, warga membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur, dilanjutkan dengan melakukan doa kepada leluhur bersama tokoh agama setempat.

Setelah acara doa bersama selesai, tibalah saatnya untuk menikmati hidangan utama berupa nasi tumpeng dan ayam.

Warga terlihat sangat antusias menikmati hidangan. Bahkan, warga baik anak anak dan dewasa saling berebut dan bertukar jajanan yang mereka bawa.

Menariknya, hidangan mereka tidak hanya dinikmati oleh warga setempat, para warga juga akan menawarkan makanan untuk pengunjung dari luar.

Kepercayaan

Semua terlihat gembira, warga setempat merasa senang bila banyak yang turut menikmati makanan yang mereka bawa. Mereka percaya bahwa makanan tersebut akan mendatangkan berkah bagi keluarganya.

Selesai dari acara, warga kemudain kembali kerumah dan bersiap untuk kunjungan atau silaturohmi dengan tetangga.

Tradisi nyadran ini digelar tiap bulan Syaban atau bulan Ruwah dalam kalender Jawa. Pada umumnya nyadran dimulai sejak tangal 15 Ruwah hingga akhir bulan.

Masyarakat percaya, membersihkan makam sebagai simbol dari pembersihan diri menjelang Bulan Suci.

Tradisi Sadranan juga dijadikan sebagai ungkapan rasa syukur, sedekah, saling berbagi dan simbol kerukunan terhadap sesama.

Tags: boyolalijelang ramadhanTradisiTradisi Nyadran
Previous Post

Percepat Capaian Sertifikasi, Menag Tunjuk Tim Plt Komite Fatwa Produk Halal

Next Post

Seru Nih! Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Duafa

Next Post
Seru Nih! Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Duafa

Seru Nih! Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Duafa

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan
  • Tips Makan Olahan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Tinggi
  • Cristiano Ronaldo Bawa Portugal Juarai UEFA Nations League 2024/2025
  • PT ASP Terancam Dijerat Pidana terkait Kerusakan Alam di Tambang Nikel Raja Ampat

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.