SoloposFM, Penanganan Covid-19 yang kian terkendali membawa optimisme bagi sejumlah kalangan. Tak terkecuali panggung konser Kota Solo. Kesuksesan Festival Solo International Performing Arts (SIPA) 2021 dengan penonton drive in awal Oktober lalu membuka angin segar bagi pentas-pentas serupa.
Panggung intimated seniman Keroncong, Endah Laras, dalam perayaan 25 tahun berkarya, Jumat (5/11/2021), juga berhasil terselenggara dengan lancar. Dua hari setelah Endah, Solo, kembali dihibur dengan penampilan para anak muda dalam Solo Keroncong Festival (SKF) 2021 di Terminal Tirtonadi Convention Hall.
Para maestro seperti Waldjinah, Sundari Soekotjo, dan Sruti Respati ikut tampil. Acara berkonsep kolaborasi daring dan luring tersebut turut mendapat apresiasi Ditjen Kebudayaan, Hilmar Farid yang datang membuka acara.
Baca juga: Yuk Jalan-jalan ke Kampung Wisata Klatak!
Deretan agenda lain yang ikut menyusul, yakni Konser Hari Pahlawan Tribute to Koes Plus Maestro Musik Indonesia di Auditorium RRI Solo, Rabu (10/11/2021). Sesuai arahan Satgas Covid-19 Solo, acara tersebut berlangsung terbatas dengan jumlah penonton maksimal 50% dari kapasitas gedung. Mereka yang hadir wajib menerapkan protokol kesehatan ketat dimulai dari screening melalui PeduliLindungi.
Pementasan lain pun menyusul. Dinas Kebudayaan Kota Solo, Jawa Tengah, menggelar Festival Wayang Bocah 2021 di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Ahad-Senin (7-8/11). Sebanyak 11 sanggar berpartisipasi pada kegiatan yang digelar secara luring dan daring tersebut.
Keala Dinas Kebudayaan Kota Solo, Agus Santoso mengatakan, kegiatan Festival Wayang Bocah berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan penonton terbatas. Pada kesempatan yang sama, Agus memaparkan kegiatan ini berlangsung sebagai upaya untuk meneruskan tongkat estafet budaya untuk generasi berikutnya.
Opini Sobat Solopos
Sebagian besar Sobat Solopos dalam program Dinamika 103, Jum’at (12/11/2021) mengaku optimis panggung pergelaran di Solo dapat bangkit. Sebagaimana hasil polling Instagram @soloposfmsolo, 67% Sobat Solopos memilih optimis, sementara itu, 33% lainnya mengaku belum.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Saya setuju Kota Solo mulai ada pergelaran seni. Apalagi, ini adalah budaya bangsa kita yang harus tetap kita lestarikan agar generasi muda juga mau ikut melestarikannya. Yang utama, tetap menjalankan prokes ketat. Selain itu, Dengan adanya pergelaran tersebut, para seniman bisa tetap eksis, setelah vakum hampir dua tahun akibat adanya pandemi,” tulis Priyanto.
“Saya juga setuju,” tutup Sutarto.
[Diunggah oleh Dany Sekty Anggoro]