• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Pasien Diabetes Harus Perhatikan 4 Hal Ini Saat Puasa

Redaksi by Redaksi
28 May 2017
in News
0
Pasien Diabetes Harus Perhatikan 4 Hal Ini Saat Puasa

SoloposFM–Bagi penderita penyakit diabetes melitus bukan berarti tidak bisa berpuasa. Ahli mengatakan dengan persiapan yang baik dan matang, pasien diabetes melitus tetap bisa menjalankan ibadah puasa.

“Sekitar 79 persen pasien diabetes melitus tipe 2 akan berpuasa saat bulan Ramadan. Tentunya harus ada persiapan agar ibadah puasa bisa maksimal,” tutur dr. Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, FINASIM.

Seperti yang dilansir oleh Detik.com, berikut ini empat hal yang harus diperhatikan dan disiapkan pasien diabetes jika ingin berpuasa.

1. Pengalaman puasa sebelumnya

Diabetes adalah penyakit progresif yang bisa makin memburuk seiring berjalannya waktu, apalagi jika tidak terkontrol. Karena itu pengalaman puasa tahun sebelumnya tidak bisa dijadikan patokan untuk menjalani puasa saat ini.

“Jika tahun lalu aman, tidak berarti tahun ini sama. Bisa jadi kondisinya lebih jelek karena tidak terkontrol. Tapi bisa juga lebih baik, masing-masing individu berbeda,” ujarnya.

2. Konsultasi ke dokter

Dikatakan dr. Wismandari, hal terpenting yang harus dilakukan pasien diabetes sebelum memutuskan puasa adalah berkonsultasi ke dokter. Konsultasi ke dokter penting untuk melihat apakah kondisi pasien diabetes memiliki risiko fatal atau tidak jika berpuasa.

“Puasa kan sebenarnya cuma pindah jam makan saja. Jika tidak ada komplikasi berat atau masalah lainnya, dokter tidak mungkin melarang pasien yang ingin berpuasa,” ungkapnya.

3. Cek gula darah berkala

Saat puasa, pasien diabetes melitus tipe 2 rentan mengalami hipoglikemia atau gula darah yang turun secara drastis. Karena itu, pasien dianjurkan mengecek gula darah secara berkala di sore hari.

“Kalau gula darahnya sudah di bawah 70 atau 60 saat puasa itu sudah risiko hipoglikemia, dan dianjurkan untuk segera berbuka dengan minum air gula supaya tidak ngedrop,” tutur dr Wismandari lagi.

4. Jadwal makan dan minum obat

Dikatakan dr Wismandari, puasa Ramadan mengubah waktu makan dan minum obat pasien. Karena itu, perubahan waktu makan dan minum obat harus diantisipasi agar gula darah tidak naik dan turun secara tiba-tiba.

“Kalau puasa, porsi makannya diatur jadi sahur 30 persen, buka puasa 50 persen dan sesudah tarawih 20 persen. Begitu juga dengan waktu minum obatnya mengikuti waktu makan,” lanjutnya.

 

[Dhi Ajeng Ayu Putri]

Tags: kesehatandiabetesRamadhan
Previous Post

4 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Berpuasa

Next Post

Tips Agar Tetap Berenergi Saat Puasa

Next Post
Tips Agar Tetap Berenergi Saat Puasa

Tips Agar Tetap Berenergi Saat Puasa

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan
  • Tips Makan Olahan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Tinggi
  • Cristiano Ronaldo Bawa Portugal Juarai UEFA Nations League 2024/2025
  • PT ASP Terancam Dijerat Pidana terkait Kerusakan Alam di Tambang Nikel Raja Ampat

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.