SoloposFM – Fiska Akilah Pratiwi, pelajar asal Pekalongan berhasil memenangkan Lomba Menulis Surat untuk Pak Ganjar yang diselenggarakan oleh radio Solopos FM bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah 1 Kota Pekalongan tersebut berhasil mengalahkan 302 peserta lainnya dengan total nilai 84.
Juara II dimenangkan oleh Anindita Juliandra Nisrina Krisniawan (siswa kelas VI SD Muhammdiyah Program Unggulan Gedongan, Colomadu, Karanganyar) dengan total nilai 83 dan Juara III diraih oleh Laurinza Luvio Danuarta (siswa kelas V SD Muhammadiyah 19 Kemlayan, Surakarta) dengan nilai 82.
Program Director Solopos FM, Avrilia Wahyuana selaku juri lomba mengapreasi semangat peserta dalam mengikuti lomba. Hal ini terlihat dari jumlah surat yang masuk dari berbagai daerah di Jawa Tengah bahkan sampai Jawa Timur. “Peserta terjauh ya dari pantura Jawa (Pati, Demak) ada juga dari Banjarnegara. Bahkan ada satu surat dari Jawa Timur yang tidak dinilai juri karena tak memenuhi syarat administrasi kepesertaan. Kami menargetkan pada lomba ini 200 peserta, ternyata yang kami terima mencapai 302 surat,” kata dia.
Isi surat pun menurut Lia sangat beragam. Ada yang lucu dan membuat tertawa hingga yang sedih membuat menangis. Ada anak yang bercerita kalau selama belajar di rumah akibat pandemi, dia semakin gemuk karena makan selalu teratur serta kalau ada jajanan lewat selalu beli. Tapi banyak juga cerita sedih. Mulai dari orangtua yang kena PHK karena Corona, orangtua yang susah mencari uang karena Corona, susah sinyal, telat kirim tugas karena nunggu HP orangtua sepulang kerja, hingga kisahnya melihat tetangga depan rumah yang meninggal karena Covid-19. “Dari sini kita juga tahu, meskipun mereka masih anak-anak namun juga peduli kondisi sekitar, mulai dari kondisi keuangan orangtua, ketakutan penularan Covid-19, hingga penerapan protokol kesehatan.”
Redaktur Opini Solopos, Ichwan Prasetyo sebagai juri kedua membenarkan hal tersebut. “Ada banyak kisah menarik tentang pembelajaran daring, terutama tentang ibu dan bapak yang tidak bisa membantu belajar karena tak paham pelajarannya. Mayoritas peserta rindu ingin ke sekolah lagi,” tutur Ichwan.
Dalam penjurian, beberapa point yang dinilai meliputi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, orisinilitas karya, format penulisan surat, kesesuaian dengan tema dan kelengkapan 5 W+1 H. “Lomba penulisan surat sangat menarik, ini jadi wahana para siswa SD belajar menulis dengan format khusus (format surat), harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik, belajar menata logika dan bernalar dengan runtut. Yang terpenting, menulis surat adalah berekspresi. Ada banyak penulis surat yang menunjukkan ekspresi lugas khas anak-anak.” Penyerahan hadiah lomba ini rencananya akan dilakukan pada Jumat, 21 Agustus 2020 di Studio Solopos FM, Jl Adi Sucipto 190 Solo.
[Diunggah oleh Mita Kusuma]