Radio Solopos – Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta kepada jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mampu mendeteksi dini tehadap potensi permasalahan pemilu di wilayahnya. Dengan begitu, setiap riak-riak permasalahan maupun potensi konflik dapat segera terselesaikan.
Hal tersebut diungkapkan Nana pada Rakor Evaluasi Program dalam Rangka Menciptakan Iklim Kondusif dan Toleran Menjelang Pemilu Serentak di Hotel Lor Inn Karanganyar, Senin (30/10/2023).
Nana menambahkan, perangkat terkecil dalam masyarakat seperti RT, RW, maupun pemerintah desa bisa dijadikan kepanjangan tangan Kesbangpol untuk melihat situasi di bawah.
Sejumlah stakeholder juga diminta sering melakukan koordinasi seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kesbang, Dir-intel Kasat-intel, Pasintel di Kodim, dan lainnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam siaran yang diterima radio.solopos.com, Senin menambahkan setiap kontestasi politik punya potensi konfliknya masing-masing.
Untuk meredam konflik pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi, salah satunya adalah strategi cooling system dengan membentuk kelompok Cipayung yang isinya kumpulan berbagai organisasi kemahasiswaan.
Ketika terjadi konflik anggota organisasi kemahasiswaan ini yang mengambil peran untuk mendinginkannya.
Di sisi lain, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI, Widi Prasetijono menegaskan sinergi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan sangat penting untuk mewujudkan pemilu – pilkada yang sukses.
“Sinergi dan kolaborasi diperlukan karena setiap pemangku kepentingan memiliki keterbatasan,” kata dia.
Baca juga: Kapolda Jateng Minta Media Ikut Wujudkan Suasana Sejuk Pemilu