Radio Solopos — Stasiun Solo Balapan terus menunjukkan perannya sebagai simpul transportasi terpadu yang menghubungkan berbagai moda transportasi dalam satu titik strategis.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan tak hanya melayani perjalanan kereta api antar kota atau jarak jauh, Stasiun Solo Balapan juga menjadi titik penting bagi pengguna KRL Commuterline Yogyakarta-Palur dan KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS).
Menurutnya, Stasiun Balapan Solo merupakan wajah transportasi modern di Kota Solo.
“Dengan fasilitas dan integrasi antarmoda yang lengkap, Stasiun Solo Balapan kini menjadi titik strategis pilihan masyarakat dalam bermobilitas secara efisien dan nyaman,” kata Feni dalam rilisnya yang dikutip Radio Solopos, Kamis (17/4/2025).
Pada Triwulan I 2025, jumlah penumpang KA di Stasiun Solo Balapan meningkat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024.
KA BIAS juga melayani lebih banyak lagi penumpang sejak relasinya berganti ke relasi Bandara Adi Soemarmo-Madiun PP.
KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat pada TW I (Januari – Maret) 2025 jumlah penumpang KA yang dilayani naik dan turun di Stasiun Solo Balapan mencapai 645.876 penumpang atau rata-raya sekitar tujuh ribuan penumpang per harinya yang datang dan berangkat.
Jumlah tersebut juga naik 23,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 dengan jumlah kedatangan dan keberangkatan sebanyak 523.685 penumpang.
Belum lagi ditambah penumpang KRL Commuterline yang mencapai 209.440 penumpang pada triwulan I 2025 atau rata-rata dua ribuan penumpang per harinya.
KA BIAS juga melayani lebih banyak penumpang pada triwulan I 2025 dengan jumlah penumpang datang dan berangkat sebanyak 93.418 penumpang sejak beralih relasi menjadi Stasiun Bandara Adi Soemarmo-Madiun PP.
Sementara pada triwulan I 2024 jumlah penumpang KA BIAS di Stasiun Solo Balapan sebanyak 18.687 penumpang dengan tiga perjalanan KA PP.
Pertumbuhan jumlah penumpang KA jarak jauh, KRL Commuterline dan KA BIAS di Stasiun Solo Balapan mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat akan manfaat layanan transportasi yang terintegrasi antarmoda.
Selain menghubungkan dengan moda transportasi pesawat melalui KA BIAS, konektivitas di Stasiun Solo Balapan diperkuat dengan fasilitas skybridge yang menghubungkan stasiun langsung ke Terminal Tirtonadi, sehingga memudahkan perpindahan dari kereta api ke moda transportasi darat lainnya seperti bus.
Kolaborasi ini menjadi wujud nyata integrasi antarmoda yang mendukung mobilitas warga dan konektivitas antarwilayah.
“Adanya integrasi antarmoda KA Jarak Jauh, KRL, dan KA Bandara ini memudahkan masyarakat dari luar daerah maupun wilayah Solo, Yogyakarta dan sekitarnya untuk bepergian menuju berbagai kota lainnya. Konektivitas yang terintegrasi antara stasiun dengan moda transportasi lainnya dan akses yang mudah menuju kota-kota penopang diharapkan dapat memudahkan mobilisasi masyarakat,” ujar Feni.
Selain itu, kehadiran Stasiun Solo Balapan sebagai simpul terpadu transportasi yang mengintegrasikan berbagai moda diharapkan dapat memberikan manfaat besar untuk mendukung kemajuan pariwisata dan perekonomian lokal.