SoloposFM, Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa mengadakan inspeksi mendadak ke SD Muhammmadiyah 1 Ketelan, Senin (06/09/2021). Inspeksi tersebut untuk memantau situasi dan kondisi sekolah di Solo yang rencananya akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tanggal 20 September 2021. PTM Terbatas tersebut nantinya berlaku bagi peserta didik yang sehat dan mendapatkan izin dari orang tua.
Teguh menegaskan seluruh pihak harus saling bersinergi, berkolaborasi, dan bergotong royong menciptakan kondisi yang sehat dan aman. Pihak tersebut mulai dari pemerintah, sekolah, hingga orang tua.
“Pembelajaran tatap muka terbatas harus ada jaminan, berangkat sehat, pulang sehat. Tiap warga sekolah punya komitmen yang sama dan ada satgas Covid-19,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, dirinya juga mengingatkan bahwa tanggung jawab keamanan dan keselamatan anak bukan hanya berada di pihak sekolah saja ketika PTM berlangsung. Orang tua murid pun harus mengambil sikap dalam edukasi protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Baca juga: Susah Cari Jodoh Karena Pandemi? Sobat Bisa Klik Aplikasi Jadikan Aku Halalmu Kemenag Solo
Selain itu, orang tua wajib menyiapkan bekal makanan dari rumah. Ketersediaan alat tulis maupun keperluan sekolah lainnya harus benar-benar diperhatikan dan tidak diperbolehkan meminjam. Orang tua juga mempunyai tanggung jawab terhadap keselamatan anak dengan mengantar jemput dari rumah ke sekolah dan sebaliknya.
“Ingat pesan ibu. Ubah laku, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah, Sri Sayekti menambahkan bahwa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo sudah sangat siap PTM.
Tahapan PTM
“Pembelajaran berlangsung dengan metode blended learning, yaitu 50% tatap muka dan 50% daring. Tahap I berlangsung dari 20 September-1 Oktober 2021 untuk kelas V dan VI. Kemudian, tahap II dari 4 hingga 15 Oktober 2021 untuk kelas V, VI, III dan IV. Lalu, tahap III mulai dari 18 Oktober 2021 dan seterusnya dari kelas I hingga VI,” papar Sri Sayekti.
Sayekti menambahkan, sebelum tanggal 20 September 2021, selama 7 hari siswa harap tetap di rumah saja atau tidak mengadakan perjalanan. Siswa juga harus dipastikan sehat (tidak batuk pilek). Apabila sakit, siswa harus mengikuti pembelajaran secara daring.
“Selama pelaksanaan PTM terbatas, siswa wajib melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin sesuai SOP sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berlangsung secara daring setiap hari Rabu-Jum’at pukul 15.15-16.45 WIB,” tutup Sri.
[Diunggah oleh Dany Sekty Anggoro]