SoloposFM, Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) menyelenggarakan Public Hearing sekaligus presentasi Proses Nominasi Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia UNESCO Tahun 2022. Indonesia adalah Megabiodiversity dengan keanekaragaman flora dan fauna terbesar di dunia.
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memanfaatkan beragam spesies tanaman yang tumbuh di lingkungan tersebut untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit dalam ramuan yang disebut jamu. Mereka percaya bahwa Tuhan menciptakan kekayaan alam tersebut agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk bagi penyembuhan penyakit melalui bahan bahan yang tersedia di alam.
Sejarah Jamu
Jamu adalah pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan dari generasi ke generasi, serta telah dikaji atas dasar pengalaman dan terbukti memberi manfaat untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan bagi masyarakat Indonesia. Suatu praktek menjaga kesehatan yang bersifat holistik, melibatkan body, mind, soul sehingga bersifat preventif sekaligus promotif.
Secara Empirik jamu telah menjadi bagian dari perjalanan masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatannya. Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara.
Jamu dipercaya berasal dari Bahasa Jawa Kuno: ‘jampi’ dan ‘usodo’ yang berarti ‘doa’ dan ‘kesehatan’. Kata jampi juga muncul di kitab Gatotkaca Sraya karya Mpu Panuluh. Dalam perkembangan nya kata jampi kemudian jamu. Lalu kata jamu mengalami asosiatif seperti halnya batik, untuk menyebut obat tradisional dari lokasi lain.
Baca Juga : Atasi Efek Pengobatan Tuberkulosis, Persagi Solo : Harus Jaga Gizi Dengan Diet Yang Tepat!
Jamu Dari Segi Ekonomi
Jamu selain menjadi kekayaan budaya dan alam Indonesia, juga memiliki nilai strategis dari sisi ekonomi. Industri jamu juga dianggap memiliki backward linkage yang kuat dengan sektor pertanian.
Bahan baku industri jamu nasional hampir sekitar 99% berasal dari dalam negeri. Sehingga Industri jamu dinilai mampu membawa multiplier effect yang cukup signifikan dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia mulai dari sektor hulu (pertanian) hingga sektor hilir yang meliputi distribusi, logistik, perindustrian dan perdagangan.
Jika dibandingkan dengan ekspor rempah Indonesia, nilai ekspor jamu memang masih kalah jauh. Namun sejalan dengan instruksi Presiden tentang arah strategi ekonomi nasional, Jamu perlu dan pantas menjadi prioritas. Jamu adalah teknik pengolahan rempah untuk kesehatan. Jamu adalah value added dari hasil rempah indonesia, Jamu adalah barang jadi rempah Indonesia.
Jamu Goes To Unesco
Saat trend dunia juga kian mengarah ke produk herbal, industri herbal dan jamu nasional harus bersiap. Pengakuan UNESCO terhadap jamu adalah salah satu upaya meningkatkan kredibilitas dan branding Jamu di pasar global dan bisa bersaing dengan Ayurweda, TCM, dan Obat Herbal Arab.
Pengusulan Budaya Sehat Jamu sudah digagas sejak tahun 2013, namun saat ini adalah momentum yang tepat untuk menominasikan jamu, di saat kondisi Dunia yang sedang sakit karena Pandemi Covid 19. Di masa pandemi ini, segala jamuan makanan yang lezat, tarian yang indah, kain yang elok hanya akan bisa dinikmati dalam kondisi sehat; dengan penerapan budaya sehat jamu.
Budaya sehat Jamu juga memberikan sumbangsih dalam United Nations SDGs 2030. Budaya sehat Jamu merepresentasikan; goal ke 3, Good Health and Well Being for All. Selain itu, jamu juga memberikan sumbangsih ke goal ke 5-Gender Equality, goal ke 12-Responsible Comsumption and Production dan goal ke 15-Life on Land.
Tim Kerja dari GP Jamu sudah bekerja sejak tanggal 1 September 2021. Tim sudah selesai melakukan riset dan survey lapangan ke lokasi komunitas Budaya Sehat Jamu berada. Riset melibatkan komunitas di 4 wilayah yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta. Riset juga mendapat dukungan dari beberapa ilmuwan dan budayawan seperti BRA Mooryati Soedibyo, dr. Martha Tilaar, Jaya Suprana, Prof. Bernard Wijaya, dan Ibu Ni Luh Indrawati S Apt. Farm, dan masih banyak lagi
Budaya Sehat Jamu sudah ditetapkan sebagai Warisan tak Benda Indonesia dan dipersilahkan untuk mendaftarkan diri sebagai Nominasi Warisan Tak Benda Dunia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui SK No. 362/ M/2019 Tentang Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2019, sehingga sudah layak dan tepat jika dinominasikan ke tingkat dunia di tahun ini.
Melalui Public Hearing ini bisa dikatakan jika secara substantif budaya sehat jamu telah siap untuk dinominasikan di tahun 2022 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Besar harapan kami niat luhur yang hendak kami lakukan ini juga mendapat support dari seluruh teman[1]teman media, untuk menyebarluaskan dan memberitakan, agar niat luhur kami ini medapat dukungan dari pemerintah dan juga seluruh masyarakat Indonesia.
Salam Sehat, Jamu Budaya Kita!
(Diunggah Oleh Alifia Aqilla S)