SoloposFM- Solo Keroncong Festival adalah ajang untuk unjuk kebolehan bagi para seniman musik keroncong di Kota Solo. Seperti yang kita ketahui bahwa musik keroncong adalah salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang patut untuk tetap dilestarikan keberadaannya dan dikembangkan. Dengan adanya Solo Keroncong Festival ini sangat diharapkan agar para kawula muda lebih tertarik lagi dengan musik ini mengingat minat mereka kepada genre musik yang satu ini bisa dibilang minim.
Pada tahun ini Solo Keroncong Festival (SKF) akan diadakan di Benteng Vastenburg Solo, pada tanggal 21-22 Juli 2017. Genre musik keroncong memang tidak begitu populer di kalangan anak muda, namun pada event SKF tahun ini akan ada banyak atraksi anak muda yang mengemas keroncong dengan cara zaman sekarang.
Berikut beberapa acara Solo Keroncong Festival dari tahun ke tahun. Seperti yang dikutip dari berbagai sumber (20/7/2017).
SKF tahun 2011
Tanggal 29-30 September 2011 diadakan Solo Keroncong Festival di kawasan Ngarsopuro, yang dilanjutkan dengan lomba cipta lagu keroncong pada tanggal 1 Oktober 2011 yang bertepatan dengan hari ulang tahun almarhum Bapak Gesang.
SKF tahun 2013
Solo Keroncong Festival diadakan pada 13-14 September 2013 di Kawasan Jl. Jendral Sudirman. Menampilkan para seniman keroncong local, nasional, maupun international dalam upaya melestarikan musik tradisi dan memupuk rasa nasionalisme.
SKF tahun 2015
Solo Keroncong Festival 2015. Dimeriahkan oleh 16 grup Orkes Keroncong (OK) dan 7 bintang tamu. Ke-16 grup tersebut tidak hanya dari Kota Solo, tapi juga luar kota. Bahkan ada juga dua penampil dari Malaysia, yaitu OK Arif Lukisan dan OK Jebatan Pelancongan.
SKF tahun 2016
Solo Keroncong Festival diadakan pada 14-15 Mei 2016. Panitia menyiapkan kemasan yang lebih menarik pada acara yang digelar di pelataran Benteng Vastenburg Solo. Mengusung tagline Tiisula Keroncong Mendunia dengan tema Keroncongan di Stasiun, SKF 2016 dikemas unik. tagline SKF tersebut mengacu pada tiga konsep musik keroncong. Ada keroncong asli, keroncong kolaborasi atau keroncong modern seperti keroncong dangdut (congdut), keroncong wayang (congyang), dan terakhir keroncong orkestra.
(Erlin Setyawati)