Radio Solopos – Peluang bisnis baju muslim kini sangat menjanjikan. Terlebih di Indonesia, yang mayoritas masyarakatnya muslim.
Namun, seperti halnya menjalankan bisnis di bidang lain, bisnis baju muslim pun membutuhkan strategi dan konsistensi, agar terus berkembang.
Program on air Ekonomi Bisnis Radio Solopos edisi Rabu (18/10/2023) membahas soal tips menjalankan bisnis baju muslim agar bisa terus cuan. Yuk simak, Sob!
- Tentukan model bisnis
Pertama, Sobat Solopos harus menentukan model bisnisnya lebih dulu. Misalnya, menggunakan label atau brand sendiri, dropshipper, hanya menerima baju pesanan, atau yang lainnya.
Selain itu, tentukan juga target pasar dan jenis pakaian yang akan dijual.
Jika menargetkan pria muslim yang tinggal di perkotaan, baju muslim yang Sobat jual harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Misalnya, dengan menyediakan berbagai macam baju muslim pria seperti Thobes, Kandura, Kurta, Galabiyya atau Baju Kurung.
- Ikuti trend fashion
Menentukan model bisnis saja tidak cukup, Sobat juga harus mengikuti tren fashion. Untuk melakukannya, ada banyak cara, misalnya aktif di media sosial milik artis atau influencer.
Pasalnya, mereka mampu mengarahkan konsumen muslim untuk beralih tren fashion dengan cepat. Selain itu, Sobat juga bisa mencari informasi mengenai tren fashion di seluruh dunia.
- Tingkatkan brand awareness
Brand awareness atau kesadaran merek selalu menjadi hal penting jika ingin mengembangkan bisnis.
Dalam artikel yang ditulis Hendarsih tahun 2022, menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara brand awareness dengan keputusan pembelian konsumen di outlet Zoya Rawamangun Jakarta sebesar 70,6%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa brand awareness memiliki nilai positif dan berperan penting dalam bisnis.
Cara meningkatkan brand awareness yang bisa Sobat Solopos lakukan seperti membuat logo dan tagline bisnis yang menarik, aktif di media sosial, dan membuat website bisnis baju muslim yang informatif.
- Perencanaan strategi iklan
Sebagai merek bisnis dengan target pasar orang muslim, Sobat perlu merencanakan strategi iklan yang tepat.
Misalnya, cari tahu apakah majalah, media sosial, influencer, website, topik, dan kata kunci yang digunakan dalam promosi produk sudah menjangkau target pasar serta mendukung audiens muslim, atau justru menjadi potensi bias yang menimbulkan perpecahan.
- Support karyawan sebagai influencer
Pernahkah Sobat berpikir bahwa karyawan bisa menjadi pahlawan sebuah brand? Mulai sekarang, Sobat bisa membantu karyawan untuk menjadi influencer di media sosial.
Tujuannya adalah untuk mempromosikan produk dan nilai merek dengan cara yang otentik dan mudah. Sehingga karyawan bisa memberikan pengaruh meski dalam skala kecil.
Sebagai contoh, cukup dengan foto atau video karyawan yang mengenakan baju muslim yang Sobat jual dan unggah ke Instagram dan TikTok. Namun, pastikan Sobat mendukung sepenuhnya. Misalnya dengan menawarkan produk gratis dan membuat karyawan bangga membagikan konten tersebut. Jangan lupa, beri apresiasi kepada karyawan!
- Minta ulasan pelanggan
Kunci sukses bisnis baju muslim selanjutnya, yaitu meminta ulasan para pelanggan. Cara ini tergolong cukup ampuh dan terbukti efektif dalam menarik perhatian calon konsumen baru. Jika Sobat mempunyai toko online, ini adalah langkah yang tepat untuk menampilkan ulasan pelanggan pada setiap produk.
Dengan cara ini, dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai produk kepada calon pembeli.
Dalam berbisnis tentunya kita akan banyak bertemu dengan pelanggan dengan karakter yang berbeda-beda. Kalau Sobat mendapat ulasan negatif, meski itu bukan pihak kita yang salah, maka harus dihadapi dengan tenang dan positif.
Misalnya bertanya langsung, membagikan kuesioner atau melalui kuis singkat di media sosial. Kemudian, lakukan tindak lanjut dari hasil umpan balik tersebut.
- Tingkatkan layanan pelanggan
Rahasia sukses bisnis pakaian muslim selanjutnya adalah meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Cara yang bisa Sobat lakukan tentu saja dengan menanggapi dan menindaklanjuti keluhan atau saran dari pelanggan.
Selain itu, berikan kemudahan dalam belanja. Misalnya, dengan menawarkan metode pembayaran, pengiriman yang mudah dan lancar, ruang ganti terpisah antara pria dan wanita, serta menawarkan cara pengembalian produk anti ribet.
Apabila Sobat jarang berinteraksi dengan pelanggan, bisa dengan meminta pendapat dari para karyawan. Contohnya Sobat bisa menanyakan apakah ada pelanggan yang komplain, menanyakan produk yang tidak tersedia di toko, atau yang lainnya.