Program on air Ekonomi Bisnis pukul 09.00 WIB edisi Jumat (22/9/2023) membahas mengenai finansial yang harus kita ketahui di usia yang menginjak angka 30.
Banyak keputusan yang harus dipertimbangkan seperti apakah membeli tempat tinggal lebih baik daripada menyewanya? Atau masalah lain yang harus diputuskan di usia ini.
Yuk simak lebih lanjut untuk mengetahui tips finansial yang perlu diperhatikan di usia 30!
- Bisa Menentukan Antara Membeli atau Menyewa
Sobat Solopos hanya tinggal menyesuaikan dengan situasi dan kondisi secara personal. Pernyataan ini berlaku untuk segala jenis barang/jasa yang akan dibeli atau pinjam.
- Jika Sobat Solopos memilih untuk Membeli.
Katakanlah kita memutuskan untuk membeli sebuah rumah sebagai tempat tinggal bersama keluarga. Terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelumnya, mulai dari rencana untuk jangka pendek sampai rencana jangka panjang.
Pertimbangan harus dilakukan dari berbagai aspek seperti; Apakah akan tinggal dalam jangka waktu yang lama? Apakah penghasilan mampu menutupi kredit rumah Sobat Solopos? Apakah masih bisa membayar kebutuhan lainnya setelah membeli rumah? Dan pertanyaan lainnya.
Pastikan kita mampu membayar biaya-biaya tambahan, termasuk biaya renovasi, biaya asuransi, serta biaya pajak yang tidak boleh kita lupakan.
- Jika Sobat Solopos memilih untuk Menyewa
Jika lebih tertarik untuk menyewa, pastikan harga sewa dan tingkat kenaikannya tidak melebihi 30% dari penghasilan. Sebab, kita masih memiliki kebutuhan lain yang harus dibayarkan.
Sebisa mungkin, hitung terlebih dahulu dan ketahui keuntungan apa saja yang akan didapatkan dengan menyewa, tanpa membeli. Merasa kesulitan menghitung? Coba hitung menggunakan kalkulator sewa vs beli. Hal ini akan memudahkan dalam memutuskan.
- Mulai Tinggalkan Gaya Hidup Paycheck-to-Paycheck
Tanggal gajian, adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu. Beberapa dari Sobat Solopos pasti sudah memiliki rencana untuk memanfaatkan gaji yang didapatkan setiap bulan. Namun, tidak sedikit juga yang lupa menahan diri untuk tidak konsumtif.
Hal ini perlu diperhatikan karena jangan sampai Sobat Solopos terus memenuhi daftar keinginan dan lupa untuk menyisihkan 20% lainnya untuk ditabung atau diinvestasikan.
Gaya hidup Paycheck-to-Paycheck sama sekali tidak mencerminkan kondisi keuangan yang baik dan sehat. Tinggalkanlah kebiasaan boros ini sebelum menjamur dalam pikiran. Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Cobalah untuk selalu mencatat aliran dana yang masuk dan keluar dari rekening.
Jujurlah pada diri sendiri dan awasi kondisi finansial kita. Selain itu, bersikap tegas juga diperlukan agar kondisi keuangan tetap aman. Hapus biaya-biaya yang tidak penting dan tidak perlu dipenuhi dari daftar rancangan anggaran biaya kita. Jika merasa kesulitan memangkas biaya tidak penting tersebut, kita bisa mencari solusi lain yaitu meningkatkan pendapatan. Caranya yaitu dengan mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih besar atau mendirikan pekerjaan sampingan.
- Memiliki Dana Darurat
Mungkin Sobat Solopos sudah bosan membaca judul ini. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dana darurat adalah hal terpenting yang harus kita ingat kapanpun dan dimanapun. Akan selalu ada dana yang kita keluarkan untuk keadaan darurat di masa mendatang. Sebab, kehidupan tidak dapat diprediksi oleh siapapun.
Hal-hal yang terjadi di dunia ini tidak dapat kita prediksi, sekecil apapun itu. Seperti pada saat kendaraan kesayangan tiba-tiba rusak karena ditabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, mau tidak mau kita harus mengeluarkan uang untuk memperbaikinya. Padahal kita sama sekali tidak menduga hal ini akan terjadi.
Satu solusi yang bisa dilakukan yaitu membuat tabungan dana darurat yang bisa dicairkan kapan saja saat dibutuhkan. Jika sekarang ini sama sekali tidak memiliki dana darurat, yuk mulai targetkan Rp1 juta setiap bulannya. Tidak perlu perhatikan jumlahnya, kita bisa menaikkan nominalnya apabila pendapatan juga ikut naik.
- Lunasi Utang
Saat ini, kartu kredit telah menjadi makanan sehari-hari masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Dari hasil riset, ada sebanyak 97,1% dari total transaksi kartu kredit digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berbelanja. Bahkan, menurut data Statistik Sistem Pembayaran RI, volume transaksi kartu kredit pada triwulan I tahun 2019 mengalami kenaikan 1,15% dari tahun 2018, yaitu dari 163,41 juta ke 169,28 juta.
Nominal transaksi kartu kredit juga tercatat naik sebesar 9,53%, dari Rp151,49 triliun (2018) menjadi Rp166,07 triliun (2019). Ketika kita memutuskan untuk mengajukan pinjaman/kredit baik menggunakan kartu kredit atau media lainnya, secara tidak langsung kita juga telah berkomitmen untuk melunasinya, sekalipun itu berbunga.
Seorang pengusaha asal Amerika, Dave Ramsey, menyarankan untuk menggunakan metode snowball. Di mana metode ini menjelaskan cara melunasi utang mulai dari jumlah terendah, kemudian beralih ke utang dengan jumlah terendah berikutnya, dan seterusnya.
- Diversifikasi Penghasilan
Seperti yang sudah disinggung pada poin kedua, diusia 30 tahun, alangkah baiknya jika memiliki lebih dari satu sumber pendapatan. Kita tidak terpaku pada satu pekerjaan yang membuat stress berat karena gajinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Mulai diversifikasi penghasilan dengan menambah bidang pekerjaan di samping pekerjaan utama. Carilah kesibukan berpenghasilan lain yang lebih santai dan bisa dikerjakan sambilan di rumah, seperti menjadi pekerja lepas atau pekerja paruh waktu.
Dengan demikian, tidak hanya penghasilan yang bertambah, tapi pengalaman juga ikut bertambah.
Cobalah lihat tren di sekitar kita, buat sesuatu yang unik, menarik, dan banyak peminatnya. Lalu, pasarkan ke orang-orang terdekat. Baru setelahnya kita bisa mempromosikan ke jangkauan yang lebih luas lagi.
Jangan lupa untuk menganalisa kondisi pasar dan mulai fokus pada apa yang Sobat Solopos kerjakaan saat ini. Semakin dikenalnya produk atau diri kita di masyarakat luas, maka semakin mudah pula menghasilkan uang yang lebih banyak.
- Memilih Teman Hidup
Tips finansial yang terakhir yaitu memilih pasangan yang tepat di usia 30 tahun. Lho, memang apa hubungannya antara pasangan dan finansial?
Tips ini muncul karena begitu banyak penelitian yang mengaitkan uang sebagai sumber permasalahan dari pertengkaran yang terjadi di antara pasangan. Menurut survei, sebanyak 70% pasangan bertengkar karena uang.
Ada juga yang mengatakan bahwa finansial menjadi penyebab utama stress dalam sebuah pernikahan (riset dari SunTrust Bank).
Cinta memang tidak dapat dipaksakan. Namun, Sobat Solopos juga harus lebih mempertimbangkan masalah ini dengan pasangan sebelum kalian menikah dan memiliki anak. Sebab, segalanya akan berubah setelah berkeluarga.
Tanggung jawab finansial tidak hanya milik diri sendiri, melainkan juga milik pasangan. Oleh karena itu, pilihlah teman hidup yang cocok dan bisa berkompromi dengan permasalahan finansial semacam ini.
Jangan lupa untuk selalu jujur pada pasangan dan berjanji akan bekerja sama dalam pengelolaan keuangan. Menjaga komunikasi juga salah satu hal terpenting dalam sebuah hubungan, terutama komunikasi tentang keuangan.