SoloposFM, Upaya internasionalisasi bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia menginisiasi unit konsorsium FAB bekerja sama dengan Prodi Tadris Bahasa Indonesia (TBI) melakukan webinar internasional, Sabtu (05/09). Dengan mengusung tema “Peluang dan Tantangan Prodi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Islam Asia Tenggara” Prodi TBI kembali menjalin komunikasi dengan pihak Fatoni University Thailand guna mensukseskan acara ini.
Sebagaimana rilis yang diterima Solopos FM, kegiatan ini, sekaligus sebagai langkah awal untuk melakukan kerja sama dengan instansi luar negeri. Kegiatan dilaksanakan secara daring menggunakan zoom meeting dan disiarkan langsung melalui akun YouTube FAB.
Pada webinar internasional ini, unit konsorsium FAB bekerja sama dengan Prodi TBI menghadirkan Asst. Prof. Mahamadaree Waeno, S.E., M.Si. selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan, Fakultas Ilmu Budaya dan Sosial, Fatony University Thailand, Ku-Ares Tawandorloh, S.Pd., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Bahasa Melayu, Fakultas Ilmu Budaya dan Sosial, Fatony University Thailand, Prof. Dr. Toto Suharto,S.Ag., M.Ag. selaku dekan Fakultas Adab dan Bahasa IAIN Surakarta, dan Kaprodi TBI IAIN Surakarta, Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. sebagai narasumber pada kegiatan tersebut.
Rektor IAIN Surakarta, Prof. Dr. Mudhofir, S.Ag., M.Pd. dan Prof. Madya Dr. Ahmad Omar Chapakia selaku wakil rektor Fatony University Thailand, secara resmi membuka kegiatan dengan memberikan beberapa pengantar. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa semakin banyaknya mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia, maka peluang bahasa Indonesia untuk mendunia semakin tinggi. Dengan demikian, perlu adanya upaya-upaya strategis dari prodi pendidikan bahasa Indonesia dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Internasionalisasi Bahasa
Dalam sesi pemaparan pemateri, keempat pembicara juga menyampaikan hal yang sama yakni bagaimana peran prodi bahasa Indonesia dalam menginternasionalisasikan bahasa. Prof. Dr. Toto Suharto, M.Ag. menjelaskan bahwa berdirinya prodi kebahasaan, baik bahasa dan sastra Indonesia seharusnya mampu mengambil langkah dengan mengadakan konferensi internasional, pengembangan program pengajaran BIPA (kurikulum dan bahan ajar), riset kolaborasi, pengabdian kolaborasi, student exchange, dan visiting lecturer.
Asst. Prof. Mahamadaree Waeno, M.Si. juga memaparkan bahwa peluang BI di Thailand Selatan sangat terbuka, ditandai dengan banyaknya kegiatan magang dari berbagai sekolah di Indonesia ke sekolah-sekolah di Thailand Selatan. Selain itu, antusias mahasiswa asing, khususnya Thailand yang belajar di Indonesia juga semakin meningkat setiap tahunnya berdasarkan pemaparan Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. Pembicara terakhir, Ku-Ares Tawandorloh, S.Pd., M.Hum. juga menjelaskan bahwa Fatoni University merupakan satu-atunya kampus di Thailand yang memiliki konsentrasi jurusan bahasa Indonesia. Saat ini, banyak sekolah di Thailand Selatan merekrut guru dari Indonesia. sehingga semakin besar peluang BI untuk mendunia.
Pada sesi tanya jawab, peserta sangat interaktif memberikan pertanyaan sesuai topik diskusi dengan dipandu moderator Ika Martanti Mulyawati, M.Pd. selaku dosen TBI dan ketua unit konsorsium FAB. Mereka bertanya mengenai syarat pertukaran pelajar antara Indonesia-Thailand, begitupula sebaliknya. Adapun tindak lanjut dari webinar internasional ini adalah terjalinnya hubungan kerja sama antara IAIN Surakarta dengan Fatoni University Thailand dalam bidang pengembangan lembaga.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]