Radio Solopos – Saat si kecil mulai mengeluarkan ingus dan terlihat tidak nyaman bisa jadi ia sedang mengalami pilek.
Kondisi ini umum terjadi pada bayi, terutama karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang secara sempurna.
Perubahan cuaca dan paparan virus atau bakteri di lingkungan pun bisa membuat bayi lebih mudah tertular penyakit, termasuk pilek.
Meskipun pilek biasanya tidak berbahaya, gejalanya bisa membuat bayi rewel dan kesulitan tidur atau menyusu.
Maka dari itu, penting bagi ibu untuk tahu cara-cara sederhana yang bisa membantu meredakan gejala pilek dan membuat si kecil lebih nyaman.
Apa Sebenarnya yang Terjadi Saat Bayi Pilek?
Dikutip dari Kids Health, pilek pada bayi umumnya ditandai dengan keluarnya cairan bening dari hidung. Dalam beberapa hari, cairan ini bisa berubah warna menjadi kuning atau kehijauan.
Meski mungkin terlihat mengkhawatirkan, ingus ini sebenarnya adalah cara tubuh si kecil mengeluarkan kuman penyebab infeksi.
Namun, jika lendir terlalu banyak dan menyumbat hidung, bayi bisa kesulitan bernapas, menyusu, atau tidur nyenyak. Untungnya, ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu melegakan pernapasannya.
6 Cara Mudah Mengatasi Pilek pada Bayi :
1. Pastikan Bayi Cukup Istirahat
Saat pilek, tubuh bayi butuh banyak energi untuk melawan infeksi. Jadi, pastikan Si Kecil cukup tidur dan tidak terlalu banyak aktivitas. Waktu istirahat yang cukup akan mempercepat proses pemulihan.
2. Gunakan Humidifier atau Pelembap Udara
Udara yang lembap bisa membantu mengencerkan lendir di hidung bayi. Ibu bisa menyalakan humidifier di kamar Si Kecil, terutama saat malam hari, agar saluran pernapasannya tetap terbuka dan ia bisa tidur lebih nyaman.
3. Semprotkan Saline atau Larutan Garam
Larutan saline (air garam steril) bisa membantu mengencerkan lendir dan mengurangi penyumbatan. Cukup teteskan atau semprotkan 2–3 kali ke lubang hidung bayi, lalu bersihkan dengan tisu atau sedot jika diperlukan.
Proses ini bisa memicu bayi bersin, yang juga membantu mengeluarkan ingus secara alami.
4. Gunakan Alat Penyedot Ingus (Bulb Syringe)
Jika lendir tak kunjung keluar, alat penyedot ingus bisa menjadi solusi. Alat ini efektif terutama untuk bayi di bawah usia 6 bulan yang belum bisa membuang ingus sendiri.
Gunakan dengan hati-hati dan sesuai petunjuk agar tidak melukai hidung bayi.
5. Atur Posisi Tidur Bayi
Tidurkan bayi dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari tubuhnya. Hal ini bisa membantu pernapasan lebih lega dan mencegah lendir menumpuk di hidung.
Gunakan bantal khusus bayi atau ganjal bagian kepala tempat tidur dengan aman.
6. Cukupi Asupan Cairan
Cairan yang cukup membantu tubuh bayi melawan infeksi. Untuk bayi di bawah 1 tahun, susui secara rutin dan lebih sering.
Cairan hangat seperti ASI atau air putih hangat (untuk anak yang sudah lebih besar) juga dapat membantu mengencerkan lendir dan mempercepat penyembuhan.
Jika sudah diperbolehkan, madu bisa dicampur sedikit untuk menenangkan tenggorokan.
Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?
Meski pilek biasanya akan membaik dalam waktu 7–10 hari, ibu perlu waspada jika muncul gejala lain yang bisa jadi tanda infeksi lebih serius. Segera bawa Si Kecil ke dokter jika mengalami:
– Batuk parah disertai lendir tebal
– Napas cepat atau sesak
– Demam tinggi lebih dari 39,3°C
– Bayi tampak sangat lemas atau rewel terus-menerus
– Nafsu makan menurun drastis
– Sakit telinga atau pembengkakan di leher
– Nyeri di wajah atau kesulitan menelan
Mengatasi pilek pada bayi tidak selalu harus dengan obat-obatan. Perawatan sederhana di rumah seperti memberikan cukup cairan, menjaga kelembapan udara, hingga menyedot ingus bisa sangat membantu.
Namun, selalu perhatikan kondisi si kecil—jika terlihat memburuk, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter.
Jangan lupa, pilek bisa menular. Jadi, pastikan juga kebersihan tangan dan lingkungan tetap terjaga agar bayi tidak kembali tertular.
Semoga si kecil cepat pulih dan kembali ceria, ya, Bu!