Radio Solopos – Stres merupakan reaksi tubuh yang terjadi pada kondisi tertentu. Stres biasanya muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau sesuatu yang baru.
Kondisi ini juga dapat terjadi akibat situasi atau perasaan gugup, putus asa, marah, atau saat sedang merasa sangat bersemangat. Lantas, apa saja tanda-tanda yang muncul saat seseorang mengalami stres?
Semua orang bisa mengalami stres, termasuk anak-anak. Stres biasanya hanya bersifat sementara dan akan berakhir saat penyebabnya diatasi. Namun, pada beberapa kondisi, stres yang berkepanjangan bisa mengganggu kesehatan fisik dan membuat daya tahan tubuh menjadi lebih lemah. Saat daya tahan tubuh melemah, virus atau bakteri penyebab penyakit menjadi lebih mudah menyerang.
Dilansir dari Times of India berikut 5 tanda tersembunyi Anda mungkin sedang stres berat:
Sangat Sensitif atau Gampang Menangis
Pernahkah Anda tiba-tiba menangis saat menonton iklan, atau merasa sangat sedih karena hal kecil? Peningkatan sensitivitas emosional adalah tanda klasik dari stres.
Saat otak Anda lelah karena terus-menerus berada dalam mode “waspada”, kemampuannya untuk mengatur emosi menurun drastis. Akibatnya, emosi yang biasanya bisa Anda kendalikan menjadi mudah meluap.
Sulit Mengambil Keputusan Dan Sulit Fokus
Tugas yang biasanya mudah, seperti memutuskan makan siang atau membalas pesan, tiba-tiba terasa sangat sulit. Stres menguras energi mental kita. Saat otak dalam mode “bertahan hidup”, fungsi eksekutif yang lebih tinggi seperti perencanaan dan pengambilan keputusan menjadi terganggu. Ini membuat Anda merasa lumpuh secara mental dan cenderung menunda-nunda pekerjaan (procrastination).
Tanda lain bahwa Anda stres adalah merasa sulit untuk fokus. Stres berdampak pada fungsi kognitif dan, dengan demikian, dapat memengaruhi memori, pengambilan keputusan, dan rentang perhatian. “Masalah berkonsentrasi pada tugas, membuatnya lebih sulit untuk menyelesaikan sesuatu,” adalah sebuah tanda, kata dokter.
Nafsu Makan Berubah Drastis
Stres dapat mengacaukan hormon yang mengatur rasa lapar. Bagi sebagian orang, stres memicu keinginan untuk menyantap makanan tinggi gula dan lemak (stress eating) sebagai cara untuk mencari kenyamanan sesaat. Namun, bagi sebagian lainnya, stres justru menekan nafsu makan sepenuhnya, membuat mereka tidak tertarik pada makanan sama sekali.
Menarik Diri Dari Lingkungan Sosial
Undangan untuk bertemu teman yang biasanya Anda nantikan kini terasa seperti beban. Saat stres, interaksi sosial bisa terasa sangat melelahkan. Anda mungkin lebih memilih untuk menyendiri, membatalkan janji, atau berhenti membalas pesan. Menarik diri adalah cara tubuh dan pikiran Anda untuk mencoba menghemat sisa energi yang ada.
Terlalu Banyak Berpikir (Overthinking)
Kita semua terlalu banyak berpikir sesekali, namun, jika Anda terus-menerus terlalu banyak berpikir, itu adalah penyebab kekhawatiran. Dr. Smith mengatakan “berpikir berlebihan dan mengkhawatirkan segalanya secara konstan” adalah tanda stres yang tersembunyi.
Mati Rasa
Apakah Anda sering mencoba “mematikan” perasaan dengan makan berlebihan, doomscrolling, bermain game, menonton secara berlebihan, atau bahkan menggunakan zat tertentu? Menurut Dr. Smith, tanda ini kerap tidak disadari karena, pada tingkat tertentu, hampir semua orang melakukannya. Akibatnya, stres kronis bisa terus terabaikan lebih lama.
Muncul Gejala Fisik Yang Aneh
Stres tidak hanya menyerang pikiran, tetapi juga tubuh. Seringkali ia muncul dalam bentuk keluhan fisik yang tidak bisa dijelaskan, seperti:
- Sakit kepala atau migrain yang lebih sering.
- Masalah pencernaan (sakit perut, diare, atau sembelit).
- Menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang saat tidur.
- Nyeri otot yang tidak jelas penyebabnya.
- Mengenali tanda-tanda ini adalah langkah pertama yang paling penting.
Langkah lanjutan
Jika Anda merasa mengalaminya, cobalah beberapa langkah sederhana:
- Ambil Jeda Singkat:
Beri diri Anda waktu beberapa menit untuk bernapas dalam-dalam atau berjalan sebentar di luar ruangan.
- Bicara dengan Seseorang:
Berbagi apa yang Anda rasakan dengan teman atau keluarga bisa sangat melegakan. Prioritaskan Istirahat: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas.
- Gerak Badan:
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki dapat melepaskan hormon endorfin yang mengurangi stres.
- Cari Bantuan Profesional:
Jika stres terasa tidak terkendali, jangan ragu untuk berbicara dengan psikolog atau terapis.
Sumber : Bisnis.com