Radio Solopos – Kemenangan krusial dengan skor telak 4-1 atas PSS Sleman di laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/25 di Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (11/3/2025) lalu, menghadirkan atmosfer luar biasa bagi para penggawa Persis Solo.
Kapten tim Sho Yamamoto mengapresiasi kerja keras tiada henti pada seluruh rekan-rekannya sejak peluit awal dibunyikan serta terus berupaya maksimal.
Ia mengatakan dengan skuat dan performa seperti ini Persis Solo tidak layak degradasi ke Liga 2.
“Pada laga itu kami bangkit dari ketinggalan 0-1 dan kami mendapatkan kepercayaan diri dari pertandingan ini,” kata Sho Yamamoto seperti dikutip Radio Solopos dari PT LIB, Kamis (13/3/2025).
Kemenangan atas PSS membuat Persis menambah tiga poin dan kini mengoleksi nilai 26. Posisi di klasemen juga terdongkrak naik dan berangsur menjauh dari zona merah.
Sho Yamamoto dkk kini naik ke peringkat ke-14 menggeser PSIS Semarang yang kini di posisi ke-15 dengan 24 poin namun baru main 25 kali.
Namun posisi Persis ini masih jauh dari kata aman. Persaingan di papan bawah masih sangat ketat.
Madura United FC yang ada di peringkat ke-18 alias juru kunci kini mengoleksi 21 poin namun baru main sebanyak 25 pertandingan. Sedangkan Persis sudah berlaga di 27 pertandingan.
Terkait posisi di klasemen ini, Sho Yamamoto menegaskan timnya pantas untuk dapat tetap ada di kasta tertinggi musim depan.
“Kami tidak pantas terdegradasi, jadi pada akhirnya kami terus maju, tetap fokus, dan terus berjuang untuk ke depan,” ucap pemilik nomor punggung 14 tersebut.
Persis sendiri pada laga pekan ke-28 mendatang akan menjamu Malut United FC. Laga tersebut dijadwalkan dimainkan di Stadion Manahan Solo pada 12 April 2025 mendatang.
Sementara itu kekalahan membuat PSS Sleman kian terpuruk di zona degradasi. Anak asuh Pieter Huistra baru mengoleksi 22 poin dan berada di posisi ke-17.
PSS Terpuruk
Melawan Persis Solo sebenarnya PSS mampu mencetak gol lebih dulu di babak pertama lewat Nicolao Cardoso di menit ke-12.
Namun sayangnya keunggulan tak dapat dipertahankan di babak kedua.
Empat gol akhirnya bersarang ke gawang kiper Alan Bernardon dimulai dari gol Jhon Cley pada menit ke-58, Lautaro Belleggia pada menit ke-67, serta dua gol dari Moussa Sidibe pada menit ke-80 dan 90+6.
“Kami bermain dengan pola yang berbeda. Pada babak pertama, kami memulai pertandingan dengan sangat baik. Kami berhasil bermain dengan penguasaan bola, menciptakan peluang yang baik dan mencetak gol. Kami menutup babak pertama dengan kemenangan 1-0 yang membuat publik percaya kami akan berhasil meraih kemenangan,” kata Pieter Huistra.
Namun kemudian, lanjutnya, kondisi berubah di babak kedua yang akhirnya membuat Persis jauh lebih berkembang dan percaya diri.
“Kami kebobolan gol pertama dengan skema tendangan bebas, menurut saya itu hal tidak perlu terjadi. Kemudian kami kebobolan gol kedua, saya rasa terlalu mudah. Kami perlu sedikit mengambil risiko dengan permainan terbuka untuk menyeimbangkan skor,” tambah dia.
Dan permainan terbuka yang ditampilkan PSS akhirnya diakui pelatih asal Belanda itu justru membuat Persis lebih leluasa.
“Hal tersebut akhirnya sangat berisiko karena mereka memiliki barisan depan yang sangat berbahaya terutama Moussa Sidibe, sudah kita ketahui mencetak dua gol dengan baik. Secara keseluruhan setelah pertandingan ini sangat mengecewakan hasilnya bagi tim PSS,” ucap Pieter Huistra.
Dan usai menjalani laga pekan ke-27 ini, PSS sendiri punya jeda waktu sekitar tiga pekan. Ini karena memasuki jeda internasional momen FIFA Match Day.