Radio Solopos, SUKOHARJO — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa meninggalnya seorang mahasiswi di depan Gedung Laboratorium Kampus Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, pada Jumat (17/10/2025).
Diduga, perempuan berinisial HP itu meninggal setelah jatuh dari rooftop Gedung Laboratorium.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama UIN Surakarta, Dr. K.H. Abdulloh Faishol, M.Hum dalam siaran pers mengatakan mahasiswi tersebut ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di belakang Gedung Laboratorium.
“Begitu mendapat informasi, UIN Raden Mas Said segera memberikan penanganan medis dengan mengerahkan ambulans kampus untuk membawa korban ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta,” ujar Abdulloh Faishol, seperti dikutip dari rilisnya.
Selain memberikan bantuan medis, lanjutnya, pihak kampus juga menggelar doa bersama untuk kesembuhan mahasiswi yang bersangkutan.
“Sebelum mahasiswi tersebut dinyatakan meninggal dunia, pihak kampus telah melaksanakan Qunut Nazilah dalam salat Jumat berjemaah di Masjid Ibadurrahman. Seusai menerima kabar duka, universitas berencana menggelar dzikir, yasinan, dan tahlil untuk almarhumah,” ujarnya.
Abdulloh Faishol mengungkapkan sebelum kejadian mahasiswi tersebut selama ini telah menjalani pengobatan serta mendapatkan perawatan psikologis dan psikiatri profesional.
HP juga diketahui pernah diduga melakukan percobaan menyakiti diri sendiri ketika berada di rumah dalam pengawasan keluarga.
Selama menjalani proses perkuliahan, mahasiswi ini mendapatkan pendampingan khusus dari kampus melalui Pusat Studi dan Layanan Psikologi Taqwiya.
Fakultas terkait bahkan telah menyarankan agar HP mengambil cuti dan beristirahat selama dua pekan.
Namun, karena tekadnya untuk segera menyelesaikan studi, yang bersangkutan kembali datang ke kampus pada Jumat pagi, bertepatan dengan waktu insiden.
Abdulloh Faishol menambahkan mahasiswi tersebut selama ini selalu didampingi oleh keluarga selama proses belajar di UIN Raden Mas Said Surakarta.
Namun, pada saat kejadian, ia sempat terlepas dari pengawasan keluarga.
Berdasarkan hasil penelaahan sementara, universitas menegaskan bahwa keputusan mahasiswi tersebut untuk menyakiti dirinya sendiri tidak berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan situasi belajar, interaksi sosial, maupun dinamika pergaulan di lingkungan akademik kampus.
UIN Surakarta mengimbau seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas untuk menghormati privasi keluarga almarhumah, serta menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran bersama tentang pentingnya perhatian, empati, dan dukungan terhadap kesehatan mental di lingkungan pendidikan tinggi
“Universitas turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya almarhumah dan mendoakan agar keluarga diberikan ketabahan,” ujar Abdulloh Faishol.