SoloposFM, Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat keluarga besar SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo untuk menyemarakkan Ramadan 1441 H. Salah satunya dengan mengadakan lomba dai cilik bagi siswa kelas satu sampai enam sekolah tersebut.
Lomba ini berlangsung sejak awal Ramadan sampai 4 Mei 2020. Para peserta lomba wajib mengunggah video ceramah dengan durasi maksimal tujuh menit pada Instagram TV dan menandai akun Instagram @sdmuhammadiyahpk.
Sebagaimana rilis yang diterima Solopos FM, video ceramah para peserta lomba akan diunggah setiap hari menjelang waktu berbuka puasa pada akun sosial media resmi sekolah, seperti Instagram, Facebook, Youtube, dan website. Nantinya video-video tersebut akan dinilai oleh tim juri dan dipilih enam video terbaik.
Kriteria penilaian meliputi kostum dengan bobot maksimal 20, penampilan dengan bobot nilai 30, dan isi ceramah dengan bobot nilai 50. Panitia tidak membatasi tema ceramah hanya terkait Ramadan supaya para peserta bisa memilih tema yang lebih luas.
Antusiasme Peserta
Salah satu peserta, Najma Danish Ara, siswa kelas V SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo mengaku tertarik mengikuti lomba tersebut karena memang senang berbicara di depan kamera.
“Saya kebetulan suka nge-vlog, jadi sekalian saja ikut lomba ini untuk melatih rasa percaya diri dan lebih bermanfaat untuk banyak orang,” ujarnya.
Ia juga mengaku harus lebih mendalami materi ceramah yang disampaikan sehingga bisa menambah pengetahuan tentang agama sekaligus berusaha mengamalkannya.
“Kalau main vlog biasanya untuk senang-senang saja menyalurkan hobi, tetapi dengan ikut lomba ini bisa sambil belajar mendalami ajaran agama Islam,” ungkapnya.
Kegiatan Positif
Pebri Ike Yulaikah, ketua panitia lomba menyampaikan tujuan utama kegiatan ini untuk mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan positif.
“Efek lomba ini sangat strategis karena video ceramah yang diunggah di channel Youtube sekolah akan ditonton oleh seluruh siswa dan keluarga mereka kemudian ada tugas merangkum isi ceramah tersebut melalui tautan monitoring harian yang dibagikan melalui aplikasi Google form,” papar Pebri.
Ia menambahkan lomba ini sekaligus untuk menjaring calon-calon dai cilik yang akan mewakili sekolah pada perlombaan sejenis di jenjang yang lebih luas.
“Biasanya setiap tahun ada lomba dai cilik yang diadakan oleh dinas maupun berbagai instansi, kegiatan ini sekaligus untuk penjaringan calon peserta lomba tersebut,” pungkasnya.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]