SoloposFM, Indonesia dengan struktur demografi yang didominasi para pemuda, UMKM sebagai bentuk kewirausahaan berbasis kreativitas dan inovasi teknologi menjadi sangat vital. Tidak hanya upaya menumbuhkan penyerapan lapangan kerja baru yang relevan dengan perkembangan era digital, namun juga optimasi potensi ekonomi digital Indonesia untuk kesejahteraan bangsa.
Program kolaborasi multi sektor dalam mendukung UMKM sangat diperlukan supaya UMKM bisa bertahan, bangkit dan berkembang, khususnya di masa serta pasca pandemi. Hal ini juga sangat penting sebagai ikhtiar dalam meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia.
Di era saat ini, UMKM sangat bergantung pada transformasi digital UMKM yang terjadi secara utuh. Karenanya, pendampingan yang berkelanjutan khususnya dari industri/platform, insentif bagi pelaku usaha untuk percepatan akselerasi transformasi digital UMKM, hingga pembangunan infrastruktur digital perlu terus ditingkatkan.
Melalui pemodelan yang tepat, target 30 juta UMKM hadir dalam platform digital tidak hanya tercapai, namun juga terakselerasi dan memberikan dampak nilai ekonomi baru. Diproyeksikan kekuatan ekonomi digital Indonesia akan bertumbuh delapan kali lipat di 2030 atau mencapai Rp4.531 triliun.
Selain sebagai bentuk kolaborasi bersama dalam mendukung UMKM, talkshow ini juga diselenggarakan sebagai pra event pelantikan Presiden IMA Chapter Solo.
Baca juga : Maksimalkan Teknologi, Ini Tiga Kiat Pengembangan Diri Agar Karir Menanjak
SoloposFM bersama IMA Chapter Solo membahasnya dalam Talkshow Bincang Spesial, Senin (31/01/2022), dengan tema “Kolaborasi Dukung UMKM”. Melalui format Live on air dan youtube Solopos FM, hadir sebagai narasumber Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UMKM RI) diwakili oleh Talkah Badrus (Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementrian Koperasi dan UMKM RI), dan Nugroho Joko Prastowo (Kepala KPw Bank Indonesia Surakarta). Selain itu juga hadir Retno Wulandari (Presiden IMA Chap Solo 2019-2021) dan Y Rosanto Adi (Presiden IMA Chap Solo 2021-2023).
Posisi penting UMKM
Retno Wulandari, Presiden IMA Chap Solo 2019-2021 mengungkapkan IMA peduli dengan isu UMKM karena sesuai dengan visi dan misi IMA sebagai organisasi pemasaran tingkat nasional yang ingin membangun ekosistem pemasaran yang unggul, dan berkontribusi untuk bangsa.
“UMKM adalah bagian penting dari ekonomi bangsa ini yang sebagian besar masih butuh sentuhan para professional. Kami ingin mendorong UMKM terus tumbuh dan sukses menembus pasar masing-masing, baik local, regional maupun global,” ungkapnya.
Upaya yang sudah dilakukan IMA untuk mendorong kemajuan sektor UMKM diantaranya dengan membuka kesempatan kepada pelaku UMKM untuk membuka gerai di space yang dimiliki anggota IMA.
“Memang pesertanya belum banyak, tetapi saya rasa ini wujud komitmen kami. Selain itu dalam berbagai kesempatan kami mendorong berbagai pihak untuk ikut memajukan UMKM ini. Pelaku sektor UMKM ini kan sangat banyak, kelasnya beragam, dan selalu bertambah. Ke depan perlu upaya sistematis untuk mendorong teman2 UMKM ini naik kelas. Agar mereka bisa lepas landas, siap berjualan di market place atau memasukkan produk mereka di gerai-gerai modern,” papar Retno lebih lanjut.
Ia mengakui upaya ini tidak bisa dilakukansecarasepotong-sepotong, sporadic. Harus dilakukansecara spartan, sistematis, dan terukur agar didapati pola yang jelas.
“Penting sekali menyatukan potensi UMKM ini dengan jaringan bisnis yang sudah existing. Semoga IMA bisa membantu mewujudkan ini,” pungkas Retno.
Berkolaborasi Bukan Bersaing
Rosanto Adi, Presiden IMA Chap Solo 2021-2023 dalam kesempatan tersebut berkomitmen IMA berkontribusi untuk mendorong kemajuan UMKM. Baik kontribusi secara langsung maupun tidak langsung.
“IMA bisa bekerjasama dengan stake holder lain, menghubungkan dengan business-matching terkait dengan UMKM. Karena saya lihat banyakpihak yang mempunyai interest terhadap UMKM, mulai dari BUMN, korporasiswasta, perbankan, kampus, dan lain-lain,” ungkapnya.
Sebagai Presiden IMA Chap Solo 2021-2023, Rosanto mengungkapkan optimismenya,
“Saya bersemangat sekali, karena di IMA ini berkumpul figur-figur smart dan bersemangat dari berbagai kalangan, mulai dari penyelenggara perjalanan, pelaku bisnis transportasi, rumah makan, media, kalangan kampus, pengelola hotel dan professional lainnya. Dengan focus membantu pengembangan skill marketing anggota dan menjadikan marketing bermakna luas bagi masyarakat, kami juga berharap membantu pemasaran potensi Soloraya agar semakin dikenal luas di Indonesia dan manca negara,” paparnya lebih lanjut.
Jangan Bersaing Tapi Berkolaborasi
Talkah Badrus, Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementrian Koperasi dan UMKM RI mengungkapkan di era saat ini UMKM bukan saatnya bersaing dengan UMKM. Namun UMKM harus berkolaborasi dengan UMKM lain.
“UMKM juga harus bisa manfaatkan kemudahan yang diberikan pemerintah,” ungkap Talkah Badrus.
Sedangkan Nugroho Joko Prastowo, Kepala KPw Bank Indonesia Surakarta secara khusus meminta UMKM untuk berkolaborasi dan bersinergi agar bisa naik kelas go digital.
“UMKM harus terus berinovasi. Jangan menyerah di tengah pandemi. Badai pasti berlalu. Ayo dukung digitalisasi mengingat perkembangan menuntut semua pihak go digital,” pungkas Nugroho Joko Prastowo.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]