SoloposFM, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo mematangkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di ruang terbuka. Langkah tersebut dinilai dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 di lingkungan. Apalagi belakangan kasus persebaran Covid-19 di sekolah terus ditemukan menyusul uji swab acak oleh Pemkot.
Terbaru, ada 28 siswa dan dua tenaga pendidik yang positif Corona setelah melalui tes PCR. Jumlah itu masih bisa bertambah karena ada hasil uji swab beberapa sekolah yang belum keluar.
Galuh Muria Widawati, Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Solo, dalam program Dinamika, Rabu (01/12/2021), mengakui PTM di ruang terbuka lebih aman dari potensi penularan virus. Selain itu, PTM di ruang terbuka dapat menjadi solusi penambahan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran.
Baca juga : Pemusnahan Ribuan Barang Milik Negara Oleh Bea Cukai Surakarta
“Saat ini peserta PTM masih dibatasi maksimal 50% dari kapasitas ruang kelas. Sudah ada 325 PAUD di Solo yang masih PTM terbatas. Setiap harinya satu kelas 5 sampai 10 anak tergantung luas ruang kelasnya,” papar Bunda Galuh, panggilan akrabnya.
Anak Bisa Eksplorasi
Ia mengakui konsep sekolah di ruang terbuka bukan hal yang baru lagi. Penerapannya untuk tingkap PAUD dan TK selama ini sudah dilakukan sebelum pandemi. Namun guru harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Konsep ini menurutnya juga lebih efektif karena menghadirkan suasana menyenangkan.
“Mereka bisa mengenal lingkungan. Karena anak-anak PAUD indera penglihatannya harus lebih banyak diperlihatkan hal-hal baru. Jangan gadget saja. Dengan belajar di ruang terbuka, mata bisa rehat dari gadget,” ungkap Bunda Galuh.
Lebih lanjut Bunda Galuh menjelaskan, anak usia PAUD dan TK memiliki surplus energy yang harus terfasilitasi. Jika mereka berada di ruang terbuka, energi tersebut akan tersalurkan menjadi hal yang bermanfaat. Mereka bisa membangun pengetahuan baru dari kegiatan bermain.
“Para Mama Papa tidak usah takut. Para guru sudah memiliki SOP dan Prokes, sudah menyiapkan semuanya. Anak-anak akan jauh lebih senang dan nyaman karena terstimulasi seluruh perkembangannya,” pungkas Bunda Galuh.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Rabu (01/12/2021), mayoritas menilai konsep sekolah di ruang terbuka tidak akan efektif menekan klater Covid-19 dari PTM. Sebanyak 60% Sobat Solopos sepakat dengan hal tersebut. Sedangkan 40% sisanya mengaku konsep ini akan efektif menekan penambahan klaster PTM.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Setuju dengan PTM ruang terbuka. Tapi tempatnya? Karena banyak sekolah yang tidak punya lapangan. Jumlah ruang terbuka atau taman di Solo jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada. Dan pastinya akan menjadi tantangan buat para guru, karena sudah biasa mengkondisikan siswa untuk bisa diam dan tenang. Sementara di luar pasti lebih ramai suasananya. Tapi semoga bisa terlaksana, dengan perencanaan tepat mulai dari metode hingga jam KBMnya,” tulis Nur Syamsiah.
“Saya kira baik buat anak-anak untuk bersosialisasi. Kasian anak-anak selama ini kurang bermain yang positif,” ungkap Syamsudin.
“Setuju dengan rencana sekolah di ruang terbuka. Karena untuk jenjang PAUD akan tegang suasanya PTM terbatas seperti aturan saat ini. Tetapi perlu mempertimbangkan dari segi cuaca saat ini, dengan daya tahan tubuh anak,” papar Dyah.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]