SoloposFM, Penanaman karakter religius bagi peserta didik pada masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan. Hal tersebut berkaitan dengan pembiasaan peserta didik dalam menjalankan aktivitas ibadah sehari-hari. Sejumlah sekolah melakukan berbagai inovasi program, untuk menumbuhckembangkan karakter tersebut.
SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta misalnya. Mereka menerbitkan buku pedoman ibadah dan catatan ibadah atau buku mutaba’ah. Buku tersebut berisi tuntunan bersuci, salat, zikir, doa sehari-hari, serta mahfuzat atau kata-kata mutiara dalam bahasa Arab. Sedangkan buku mutaba’ah berisi catatan ibadah harian, meliputi salat berjemaah, zikir, membaca Al-Qur’an, tahfiz (hafalan Al-Qur’an), salat Jumat, puasa sunah, dan infak harian.
Wakil Kepala Sekolah Bidang kesiswaan, Atit Nur Ariyanna menuturkan perlu adanya sinergi yang baik dari berbagai pihak, seperti wali kelas, peserta didik, dan orang tua dalam pengisian buku monitoring tersebut.
Baca juga: Bansos PPKM, Pendengar SoloposFM: Kapan Cairnya?
“Setiap pagi sebelum memulai pembelajaran, melalui Zoom Cloud Meeting peserta didik bersama kelompoknya mengikuti kegiatan sapa pagi sekaligus murajaah atau mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an, hadis, doa, maupun mahfuzhat yang nantinya akan menjadi salah satu indikator penilaian kompetensi spiritual,” imbuhnya.
Melalui optimalisasi buku pedoman dan catatan ibadah tersebut, Atit berharap pembiasaan ibadah harian tetap berlangsung meskipun peserta didik belajar dari rumah.
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta hadirkan Sehari Bersama Rasul
Serupa namun tak sama, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta hadirkan Buku Monitoring Amal Yaumiyah (BMAY) berjudul Sehari Bersama Rasul untuk menyukseskan 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yang dicanangkan Kementerian Pendidikan Nasional. Dalam mewujudkan program tersebut, pihak sekolah juga melibatkan wali kelas dan orang tua peserta didik.
Menurut rilis yang diterima SoloposFM (27/07/2021) Buku BMAY tersebut memuat kegiatan harian, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), monitoring salat, monitoring hafalan, baca Al-Qur’an, 25 kumpulan hadis pilihan, dan catatan Ramadan yang muaranya menjadi generasi profil pelajar pancasila.
Kepala Sekolah, Hj. Sri Sayekti M.Pd. menyampaikan ucapan syukur dan terima kasihnya kepada Waka AIK Ahmad Syaifuddin M.Pd. yang telah menemukan cara baru untuk pembentukan peguatan karakter siswa di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, Sri juga mendukung penuh program tersebut dan berharap agar semua pihak dapat terus bersemangat dalam mempertahankannya.
[Diunggah oleh Dany Sekty Anggoro]