SoloposFM – Kepolisian Daerah Jawa Tengah menggelar Operasi Patuh Candi tahun 2022. Ribuan personel disiagakan untuk memantau ketertiban lalu lintas, termasuk kamera ETLE (electronic traffic law enforcement) atau sistem tilang elektronik. Operasi Patuh Candi 2022 ini bertajuk ‘Tertib Berlalu Lintas, Menyelamatkan Anak Bangsa’.
Operasi Patuh Candi dimulai pada Senin kemarin dan akan berakhir pada 26 Juni mendatang. Berbagai bentuk pelanggaran lalu lintas akan menjadi target dari operasi ini.
Operasi ini dilakukan serentak di berbagai wilayah di Indonesia. Selama pelaksanaan operasi ini, petugas diminta menjalankan operasi dengan humanis.
Baca juga: Viaduk Gilingan Segera Diperbaiki, Sobat Solopos: Semoga Nggak Macet & Banjir Lagi
Pelanggaran Kasat Mata Mendominasi
Kasatlantas Polresta Solo Kompol Agus Santoso mengatakan pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2022 memasuki hari kedua ini berjalan dengan baik, dan mendapati lumayan banyak pelangaran.
“Pelanggaran paling banyak adalah pelanggaran yang sifatnya kasat mata, seperti tidak memakai helm atau sabuk pengamanan,” ungkap Agus.
Ia menyebutkan tujuan Operasi Patuh ini adalah menurunkan angka pelanggaran, menurunkan angka kecelakan dan tingkat fatalitas. Sementara, sasaran Operasi Patuh 2022 di antaranya pelanggaran-pelanggaran kasat mata, seperti penggunaan helm, sabuk pengaman, mengemudi belum cukup umur, dan pelanggaran marka jalan.
“Kami mengimbau masyarakat agar menaati peraturan lalu lintas, ada atau tidak ada petugas,” tegasnya.
Selain menggelar Operasi Patuh 2022, Satlantas Polresta Solo saat ini juga tengah melakukan upaya antisipasi kemacetan akibat pengerjaan proyek-proyek besar di Kota Solo. Agus mengatakan untuk saat ini pekerjaan proyek yang berjalan baru di Simpang Joglo.
“Untuk Simpang Joglo pengerjaan proyek dilakukan pada waktu malam, saat lalu lintas sepi untuk meminimalisir kemacetan,” tuturnya.
Ia menambahkan pihaknya juga melakukan sosialasiasi kepada pengguna jalan melalui media terkait jalur-jalur pengalihan arus. Selain itu, pihaknya juga menempatkan anggota di titik rawan macet, dan melakukan patroli di jalur-jalur tersebut untuk memastikan kondisi aman dan lancar. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dishub, untuk menyiapkan rambu-rambu, dan lain-lain.
Kena Tilang
Dari polling melalui Instagram SoloposFM @soloposfm103, sebanyak 50% Sobat Solopos mengaku pernah terkena tilang operasi patuh yang digelar polisi. Sedangkan 50% lainnya mengaku tidak pernah kena tilang.
Sejumlah Sobat Solopos juga menyampaikan komentar di program Dinamika 103, Selasa (14/6).
“Wah, siap-siap nih, soalnya saya sering lupa bawa STNK karena motornya gantian,” ungkap Ranti.
“Knalpot brong harus terus ditertibkan lagi Pak, karena masih banyak yang pake knalpot brong. Berisik,” kata Mulyono.
“Saya sebenarnya heran kalau ada yang naik motor nggak pakai helm, apalagi kalau bawa anak kecil. Padahal itu kan untuk keselamatan mereka sendiri,” tulis Andi.
Baca juga: Beli Pertalite dan Solar Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina, Sobat Solopos: Gimana Yang Gaptek?