Radio Solopos — DPRD Jawa Tengah menemukan masih banyak makanan tidak layak konsumsi yang beredar luas di lapangan.
Beberapa di antaranya mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil, formalin, bahan pencuci, hingga bahan kosmetik, serta makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, mendesak pengusaha menjamin kualitas pangan dan obat-obatan demi melindungi hak masyarakat atas produk yang aman dikonsumsi.
Ia menegaskan keamanan pangan dan obat merupakan tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan melalui kolaborasi semua pihak, termasuk Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Ini bukan lagi soal kelalaian tapi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat. Kita butuh kesadaran penuh dari para pengusaha untuk mengupayakan proses produksi yang sehat dan aman,” tegas Sumanto seperti dikutip Radio Solopos dari rilisnya, Kamis (22/5/2025).
Ia menyoroti pentingnya edukasi dan sosialisasi berkelanjutan bagi pelaku usaha, terutama sektor UMKM. Proses produksi makanan, menurutnya, harus memperhatikan aspek higienitas.
Contohnya, pembuat tempe harus mencuci kedelai dengan air bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri e-coli. Begitu pula produsen makanan lain, yang harus didorong menggunakan bahan baku yang aman dan terverifikasi.
DPRD Jawa Tengah, lanjut Sumanto, aktif menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan pangan dan obat-obatan yang beredar di pasar sesuai standar kesehatan.
Ia menekankan peran BPOM sangat krusial dalam mengawasi aktivitas produksi dan distribusi para pelaku usaha.
“Kami mendorong kerja sama antara DPRD, BPOM, pemerintah daerah, dan pelaku usaha untuk mewujudkan pasar yang sehat dan melindungi konsumen,” kata Sumanto.
DPRD Jateng akan terus memperkuat pengawasan dan menindak tegas pelanggaran di sektor pangan dan obat, demi menciptakan lingkungan konsumsi yang aman, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk siap konsumsi. (*/NA)