Radio Solopos — Tak sedikit orang yang baru mulai memperhatikan kesehatan paru justru saat sudah bermasalah.
Padahal, menjaga organ ini seharusnya jadi bagian dari rutinitas hidup sehat sehari-hari.
Nggak perlu tunggu jadi perokok berat dulu baru mulai waspada karena ternyata ada banyak kebiasaan sepele yang kita lakukan tanpa sadar tapi bisa bikin paru lemah secara perlahan.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Shivani Swami, seorang konsultan pulmonologi dari Rumah Sakit Amar Jain, WHC, Jaipur, India.
Dalam wawancaranya yang dikutip dari laman Hindustan Times, ia menyebut bahwa menjaga paru-paru bukan cuma soal tidak merokok tetapi juga soal gaya hidup secara keseluruhan: cara kita bergerak, duduk, bernapas, bahkan seberapa sering kita minum air!
“Menjaga kesehatan paru-paru bukan hanya soal tidak merokok. Ini juga tentang memperhatikan lingkungan sekitar, postur tubuh, dan kebiasaan sehari-hari,” ujar Dr. Shivani seperti dikutip Radio Solopos.
Nah, kalau kamu merasa selama ini sudah cukup sehat karena tidak merokok, coba cek dulu daftar kebiasaan berikut. Siapa tahu, tanpa sadar kamu masih melakukan hal-hal yang bikin paru-parumu ‘kerja ekstra’ setiap hari.
1. Perokok Pasif
Meskipun kamu tidak merokok, kalau kamu sering berada di sekitar orang yang merokok—misalnya di rumah, tempat kerja, atau tempat nongkrong—kamu tetap berisiko mengalami gangguan paru-paru. Ini yang disebut sebagai perokok pasif.
Dr. Shivani menjelaskan, paparan jangka panjang terhadap asap rokok, baik dari rokok biasa, hookah, atau bahkan asap dupa dan lilin beraroma, bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, infeksi, dan penurunan fungsi paru-paru. Bahkan risikonya bisa mendekati perokok aktif, lho.
“Bahkan jika Anda tidak merokok, berada di sekitar orang yang merokok atau asapnya tetap membahayakan paru-paru,” tegasnya.
2. Gaya Hidup yang Kurang Aktif
Siapa di sini yang hobinya rebahan seharian? Atau duduk berjam-jam tanpa jeda di depan layar laptop? Nah, ini juga bisa berpengaruh buruk pada paru-paru.
Paru-paru itu organ yang aktif bekerja mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Kalau kita jarang bergerak, otot-otot pernapasan jadi nggak terlatih, dan kapasitas paru-paru bisa menurun.
Bahkan, menurut Dr. Shivani, gaya hidup sedentari (tidak aktif) bisa lebih berbahaya dibandingkan dengan kelebihan berat badan dalam jangka panjang.
Mulailah dengan aktivitas ringan seperti jalan kaki 15-30 menit per hari. Selain bikin badan lebih segar, paru-paru pun bisa tetap fit.
3. Postur Duduk yang Buruk
Coba deh perhatikan cara kamu duduk sekarang. Apakah kamu sedang membungkuk, bersandar lemas, atau duduk dengan posisi badan melorot ke bawah?
Kebiasaan duduk dengan postur yang salah—apalagi dalam waktu lama—ternyata bisa menekan area dada dan paru-paru, lho. Akibatnya, paru-paru jadi nggak bisa berkembang sempurna saat bernapas. Ini membuat pertukaran udara jadi kurang maksimal, dan paru-paru nggak bekerja seefisien seharusnya.
Makanya, biasakan duduk tegak dengan bahu rileks dan posisi punggung yang lurus, terutama saat kerja di depan laptop atau membaca buku.
4. Sering Menahan Batuk
Kadang-kadang kita menahan batuk karena malu atau nggak enak sama orang sekitar. Apalagi di era pasca pandemi, batuk di tempat umum kadang bikin orang salah paham.
Tapi tahukah kamu, menahan batuk justru bisa jadi kebiasaan yang berbahaya? Batuk adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan lendir, debu, atau partikel asing dari paru-paru. Kalau batuk itu ditahan terus, partikel asing bisa terperangkap dan mengganggu saluran pernapasan.
“Menahan batuk mungkin dianggap sopan, tapi jika dilakukan terlalu sering, bisa menghambat proses pembersihan alami paru-paru,” jelas Dr. Shivani.
5. Kurang Minum Air (Kurang Hidrasi)
Air putih bukan hanya penting untuk ginjal dan pencernaan, tapi juga vital untuk paru-paru. Paru-paru memiliki lapisan lendir (mukosa) yang membantu menangkap kotoran dan debu sebelum masuk lebih dalam ke sistem pernapasan. Agar lendir ini bisa bekerja dengan baik, tubuh butuh cukup cairan.
Kalau kamu kurang minum, lendir ini jadi kental dan lengket, sehingga susah dikeluarkan. Akibatnya, paru-paru bisa lebih mudah terkena infeksi dan peradangan.
Jadi, pastikan kamu minum air putih secara cukup setiap hari—sekitar 8 gelas atau lebih, tergantung aktivitas dan cuaca.
6. Terlalu Sering Terpapar Produk Kimia Rumah Tangga
Disinfektan, pengharum ruangan, lilin aromaterapi, atau cairan pembersih lantai memang bikin rumah jadi wangi dan terasa bersih. Tapi hati-hati—banyak dari produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya seperti VOC (senyawa organik volatil) yang bisa mengiritasi saluran pernapasan.
Kalau kamu terlalu sering menghirup zat-zat ini, terutama di ruangan tertutup tanpa ventilasi yang baik, dalam jangka panjang bisa menurunkan kapasitas paru-paru dan bikin kamu lebih rentan terkena alergi atau gangguan pernapasan kronis.
Solusinya? Pilih produk yang ramah lingkungan, pakai masker saat membersihkan rumah, dan pastikan sirkulasi udara di ruangan selalu bagus.
Lalu, Gimana Cara Merawat Paru-Paru dengan Benar?
Tenang, menjaga kesehatan paru-paru nggak harus ribet. Dr. Shivani kasih beberapa tips simpel yang bisa kamu lakukan setiap hari:
✅ Latihan pernapasan ringan (misalnya deep breathing atau pernapasan perut)
✅ Jalan kaki 20–30 menit setiap hari
✅ Minum air putih secara cukup
✅ Hindari asap, polusi, dan bahan kimia berlebih
✅ Jaga pola makan dan gaya hidup aktif
“Olahraga rutin merangsang pernapasan lebih dalam, memperkuat otot pernapasan, dan bantu paru-paru bekerja lebih maksimal,” tutup Dr. Shivani.
Jadi sekarang kita tahu, menjaga paru-paru tetap sehat nggak cuma tentang menjauhi rokok. Tapi juga soal gaya hidup keseluruhan—mulai dari cara duduk, kebiasaan gerak, asupan air, sampai lingkungan tempat tinggal.
Yuk, mulai sekarang lebih peduli sama si ‘pahlawan sunyi’ di dalam tubuh kita ini. Paru-paru bekerja tanpa henti dari kita lahir sampai sekarang. Saatnya kita kasih perhatian yang layak buat mereka.