SoloposFM – Produk makanan mie Bikini atau bihun kekinian tengah menjadi perbincangan. Sebelum digerebek BB POM, mie itu sebelumnya ramai dijual di media sosial, salah satunya instagram. Harga perbungkusnya di kisaran Rp 15 ribu.
Tampilan kemasan Bikini memperlihatkan gambar bikini. Seperti terdapat beberapa foto yang tertera dalam akun BIKINI SNACK OFFICIAL. Di sana ada sekitar 27 foto yang menampilkan para pemesan snack ini. Kemasan Bihun Kekinian ini dilengkapi gambar dan bertuliskan ‘remas aku’ tepat digambar makanan dalam kemasan tersebut.
Diduga penyebaran produk ini tidak hanya dipesan banyak dari luar negeri saja, beberapa daerah di Jawa Barat seperti Bandung, Sukabumi, Malang, Jambi, Lampung, Cirebon, Bekasi, Surabaya, Purwokerto dan Depok banyak yang memesan.
Dilihat dari kacamata bisnis, produk mie bikini ini jelas sangat kreatif dan mampu menemukan celah pasar. Tapi dilihat dari kacamata moralitas/ produk ini jelas sangat jauh dari kata ‘etis’. Menjual makanan dengan kemasan pornografi jelas bukan pilihan bijak. Apalagi jajanan ini juga menyasar konsumen remaja dan anak-anak. Untung saja produk ini belum beredar lebih luas lagi.
Produsen mie bikini harusnya lebih mawas diri. Jangan hanya berpikir asal produk laku dan asal dapat untung, hingga meminggirkan norma-norma susila dan etika dalam social kemasyarakatan.
Ingat, saat ini anak-anak dan remaja sudah sedemikian rawannya jadi incaran penyebaran pornografi dan pornoaksi. Anak-anak dan remaja adalah generasi muda penerus bangsa. Rasanya sudah cukup mereka diracuni tontonan televisi dan hiburan bermuatan pornografi, dan banyak pihak sedang berupaya keras untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman pornografi. Jangan ditambah lagi dengan meracuni mereka dengan makanan-makanan bermuatan pornografi.
Biarkan makanan terjaga keasliannya sebagai makanan, untuk dikonsumsi dan dinikmati dari mulut hingga ke perut. Jangan cemari makanan dengan muatan-muatan pornografi/ yang bakal dikonsumsi mata dan merusak moralitas anak bangsa.