Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Keberpihakan Pada Transportasi Umum

Avrilia Wahyuana by Avrilia Wahyuana
4 July 2022
in News
Reading Time: 5 mins read
A A
0
Transportasi Umum

Ilustrasi Trans Jogja

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Di Indonesia, pengguna transportasi umum identik dengan kaum melarat alias kategori captive, tidak ada pilihan moda. Lain halnya di manca negara, penggunanya adalah kaum konglomerat alias orang kaya, walau punya pilihan moda. Pasalnya, kesadaran akan manfaat transportasi umum yang dimulai adanya keputusan politik eksekutif dan legistatif untuk berpihak pada penyelenggaraan transportasi umum.

 

SoloposFM, Kota adalah tentang perpindahan orang bukan mobil. Urban mobility adalah bagaimana orang dapat berpindah dengan semua pilihan yang ada. Mobil bukannya dilarang di perkotaan, tapi prioritas pergerakan kota diberkan pada moda yang paling efisien menggunakan ruang jalan (Sony Sulaksono Wibowo, Juli 2022).

Dominasi penduduk perkotaan (urban population) terhadap jumlah penduduk di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Worldometers mencatat pada 2019 jumlah penduduk perkotaan di Indonesia sebanyak 150,9 juta jiwa atau 55,8 persen dari total penduduk Indonesia yang sebesar 270,6 juta jiwa.

Baca Juga

kasus bunuh diri uin surakarta

Mahasiswi Meninggal Diduga Bunuh Diri, Ini Pernyataan Resmi UIN Surakarta

17 October 2025
AABI – AIBI Summit 2025: Menuju Masa Depan Berkelanjutan Melalui Inovasi dan Kolaborasi

AABI – AIBI Summit 2025: Menuju Masa Depan Berkelanjutan Melalui Inovasi dan Kolaborasi

17 October 2025
Pekan Sita Serentak, Kanwil DJP Jateng II Amankan Aset Rp3,2 Miliar dari 24 Penunggak Pajak

Pekan Sita Serentak, Kanwil DJP Jateng II Amankan Aset Rp3,2 Miliar dari 24 Penunggak Pajak

17 October 2025
ICSIE 2025 Merancang Masa Depan Berkelanjutan Melalui Inovasi dan Kolaborasi

ICSIE 2025 Merancang Masa Depan Berkelanjutan Melalui Inovasi dan Kolaborasi

18 October 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, sebanyak 56,7% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan tahun 2020. Persentase tersebut diprediksi terus meningkat menjadi 66,6 persen pada 2035. Bank Dunia juga memperkirakan sebanyak 220 juta penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada 2045. Jumlah itu setara dengan 70 persen dari total populasi di tanah air.

Sudah barang tentu untuk menggerakkan mobilitas secara bersamaan dalam waktu bersamaan pasti akan memerlukan fasilitas transportasi umum massal. Jika masing-masing individu mengunakan kendaraan pribadi, tentunya akan menimbulkan kemacetan, peningkatan populasi udara, penggunaan BBM bertambah, tingkat strees warga meningkat. Juga angka kecelakaan juga tinggi.

Transportasi Umum

 

Kajian Bappenas bersama Bank Dunia (2019), antara lain menyebutkan pangsa angkutan umum Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota lainnya rata-rata kurang dari 20 persen. Kota Jakarta, Surabaya dan Bandung masuk dalam kota termacet di Asia. Kota Jakarta menduduki peringkat 10 dengan 53 persen tingkat kemacetan dibandingkan kondisi normal atau tidak macet di kota tersebut. Keterbatasan sistem angkutan umum massal menyebabkan kemacetan yang akhirnya berdampak pada kerugian ekonomi.

Akibat kemacetan, peningkatan 1 persen urbanisasi di Indonesia hanya berdampak pada peningkatan 1,4 persen PDB per kapita. Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta mencapai Rp 65 triliun per tahun. Pada 5 wilayah metropolitan (Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Makassar) kerugian mencapai Rp 12 triliun per tahun.

Beberapa sumber menyebutkan belanja transportasi warga dibanding penghasilan bulanan untuk Kota Beijing 7 persen, Paris 3 persen, Singapura ditekan menjadi kurang 3 persen. Sementara di banyak kota metropolitan dan besar di Indonesia rata-rata masih di atas 25 persen.

Baca juga : Lintas Kota, PPDB SMA/SMK Jawa Tengah Tahun 2022

 

Program Buy the Service

 

Selain Kota Jakarta (tahun 2004 dimulai dengan Busway Trans Jakarta), sejak tahun 2020 Kementerian Perhubungan sudah dikembangkan transportasi perkotaan berbasis sistem transit di 11 kota. Kesebelas kota itu adalah Medan (Trans Metro Deli), Palembang (Trans Musi Jaya), Bogor (Trans Pakuan), Yogyakarta (Trans Jogja), Bandung (Trans Metro Bandung), Purwokerto (Trans Banyumas), Solo (Batik Solo Trans), Surabaya (Trans Semanggi Surabaya), Surabaya (Trans Surabaya Bus), Banjarmasin (Trans Banjarbakula), Denpasar (Trans Metro Denpasar), dan Makassar (Trans Mammisanata).

Selain itu masih ada juga sejumlah pemda turut mengembangkan transportasi umum, seperti Kota Banda Aceh (Trans Kutaraja), Kota Padang (Trans Padang), Kota Semarang (Trans Semarang), Pemprov. DI Yogyakarta (Trans Jogja), Pemprov. Jawa Tengah (Trans Jateng), Pemprov. Bali (Trans Sarbagita), Kab. Tabanan (Trans Serasi).

Pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum di kawasan perkotaan (amanah pasal 158 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan). Untuk mengimplementasikan transportasi umum perkotaan, diterbitkan PM Perhubungan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pemberian Subsidi Angkutan Penumpang Umum Perkotaan. Angkutan Massal Perkotaan merupakan public goods, sehingga Pemerintah menjadi penanggung risiko dalam penyediaannya. Program Buy the Service (BTS) dilakukan dengan membeli layanan (memberikan subsidi 100 persen) dari operator dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan.

Di samping itu, pemda juga harus berperan untuk menjaga keberlangsungan program ini. Pertama, pembuatan halte. Halte dapat berupa bus stop, halte eksisting (revitalisasi) atau kerjasama denga pihak swasta (CSR perusahaan swasta, memanfaatkan halte sebagai media iklan). Kedua, melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi dapat berupa kesadaran untuk kembali ke angkutan umum serta tata cara menggunakan angkutan umum.

Ketiga, Pemerintah Daerah diharapkan melakukan push strategy seperti pembatasan ruang (ganjil genap) atau waktu (bus priority in peak hour), tarif parkir progresif, mengurangi lahan parkir, jalan berbayar, mewajibkan ASN menggunakan transportasi umum atau kebijakan lain yang berpihak ke transportasi umum. Keempat, daerah diharapkan melakukan survey kondisi lalu lintas sebelum, saat dan sesudah dilaksanakannya BTS untuk didapat data yang akurat sebagai dasar evaluasi kemanfaatan program.

Kelima, Pemerintah Daerah diharapkan juga dapat bersama Pemerintah Pusat untuk sama-sama mendukung program ini serta melihat dampak ekonomi serta lingkungan yang dapat tercipta.

Kendala pembenahan transportasi umum di daerah antara lain, masih minim keberpihakan kepala daerah pada program transportasi umum di daerah, masih ada kebijakan pemda belum mendukung program push strategy, sepeda motor yang mudah didapat, masa pandemi masih membuat warga khawatir menggunakan transportasi umum, minim sosialisasi penggunaan transportasi umum, fasilitas halte yang belum ada, fasilitas pejalan kaki masih kurang, tidak memiliki kartu pembayaran. Juga penetapan tarif yang hingga sekarang belum dilakukan, padahal operasional sudah hampir dua tahun.

Tingkat isian bukan satu-satunya penentu keberhasilan program angkutan perkotaan. Masih ada parameter lain pula yang dapat dilihat, seperti menurunnya belanja transportasi warga, polusi udara menurun, angka kecelakaan lalu lintas menjadi rendah, kemacetan lalu lintas bekurang, waktu perjalanan semakn cepat, tingkat kedisiplinan warga meningkat, penggunaan BBM menurun, kesejahteraan pengemudi terjamin, ketepatan waktu terjamin.

Transportasi Umum

Push and pull strategy

 

Penyelenggaraan transportasi umum oleh pemerintah pusat dengan skema pembelian layanan (buy the service) dapat membantu mengurangi beban pengusaha angkutan umum di daerah.

Push strategy (strategi mendorong) dilakukan Pemda untuk mendorong masyarakat menggunakan bus. Manajemen ruang dan waktu akses kendaraan pribadi yang mengatur adalah pemerintah daerah. Manajemen ruang dalam bentuk pengaturan ruang jalan, misalnya melarang parkir di tepi jalan atau menaikkan tarif parkir di jalan-jalan yang berada di pusat kota.

Pull strategy (strategi menarik) dilakukan Pemerintah Pusat untuk menarik masyarakat menggunakan bus. Pemerintah menjadi penanggung risiko penyediaan layanan angkutan dikarenakan tingginya Biaya Operasional Angkutan Massal. Pemerintah memberikan lisensi  pelaksanaan  pelayanan kepada  operator yang  memenuhi Standar  Pelayanan Minimal. Pemerintah memberikan prioritas kepada angkutan umum supaya memiliki keunggulan dibandingkan  kendaraan pribadi.

Baca juga : Desa Wisata Brayut, Respresentasi Desa Wisata yang Berdaya dan Berbudaya

 

Kerbelanjutan program

 

Transportasi umum menjadi lebih menarik jika waktu perjalanan lebih cepat dibanding kendaraan pribadi, waktu tunggunya di bawah 10 menit; jangkauannya luas bisa mencapai semua catchment area; waktu layanannya sepanjang hari (dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan), disediakan park and ride atau fasilitas lain, seperti membawa sepeda, taripnya murah.

Di sisi lain untuk menjamin keberlanjutan bisnis transportasi umum, memang perlu menggali lebih banyak lagi sumber alternatif pendanaan atau investasi demi untuk kerberlanjutan program ini, sehingga dapat selalu memberikan layanan transportasi umum yang andal. Bukanlah hal yang mudah di tengah kekurang pedulian kepala daerah terhadap layanan transportasi umum di daerahnya.

Bimbingan teknis dan bisnis pengelolaan transportasi umum di daerah harus diberikan pada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di daerah yang sudah mengoperasikan Program BTS. Yakni, dengan mencontoh sistem transportasi menyeluruh yang sudah dikelola Pemprov. DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan (KRL Jabodebatek, MRT Jakarta, LRT Jakarta, Bus Trans Jakarta, fasilitas pejalan kaki, fasilitas sepeda, sistem integrasi) selama ini. Tidak perlu lagi harus studi banding ke manca negara, cukup ke Jakarta yang pengelolaannya sudah bisa dicontoh daerah.

Tags: transportasi umum
Previous Post

7 Tips dalam Berkomunikasi yang Efektif, Simak Caranya Sob!

Next Post

PeSOnas 2022, Menpora : Jateng Beri Perhatian Lebih pada Olahraga Disabilitas

Related Posts

Angkutan Umum Mati Suri, Harhubnas Sekadar Seremoni

Angkutan Umum Mati Suri, Harhubnas Sekadar Seremoni

by Avrilia Wahyuana
15 October 2025
0

Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 kembali diperingati dengan tema “ Bakti Transportasi untuk Negeri .” Tema ini terdengar...

Mengurangi Kepadatan Arus Mudik dan Balik Lebaran

Mengurangi Kepadatan Arus Mudik dan Balik Lebaran

by Avrilia Wahyuana
10 May 2022
0

Tata kelola atau manajemen prioritas, waktu dan pemberian informasi terkini mutlak dilakukan untuk memperlancar saat arus mudik dan...

Batik Solo Trans akan menjadi angkutan pelajar

BST untuk Angkutan Pelajar, Sobat Solopos Kompak Setuju

by Redaksi
14 October 2021
0

SoloposFM, Pemerintah Kota Solo akan memanfaatkan armada bus Batik Solo Trans (BST) menjadi angkutan pelajar, menyusul pelaksanaan pembelajaran...

KRL Yogyakarta-Solo Dapat Memberikan Manfaat Ekonomi

KRL Yogyakarta-Solo Dapat Memberikan Manfaat Ekonomi

by Redaksi
15 February 2021
0

SoloposFM, Warga Yogyakarta, Klaten dan Solo kini memiliki layanan Kereta Rel Listrik seperti yang ada di Jabodetabek. Tanggal 10...

transportasi umum solo

Semangat Membangun Transportasi Umum Melalui Batik Solo Trans

by Redaksi
6 January 2021
0

SoloposFM, Kota Solo berupaya menata transportasi umum kotanya. Political will dan komitmen kuat para Walikota Solo telah menjadikan...

Sekelumit Layanan Transportasi di Era Kenormalan Baru

Sekelumit Layanan Transportasi di Era Kenormalan Baru

by Redaksi
2 June 2020
0

Era normal baru sektor transportasi di negara-negara berkembang akan berbeda dengan di negara maju. Pandemi Covid-19 akan mendorong...

Implementasi Transportasi Umum Perkotaan di Masa Kebiasaan Baru

Implementasi Transportasi Umum Perkotaan di Masa Kebiasaan Baru

by Redaksi
2 June 2020
0

Untuk implementasi new normal pada angkutan umum massal perkotaan khususnya Jabodetabek, permasalahan mendasar bukan pada pemberlakukan protokol kesehatan...

Load More
Next Post
PeSOnas 2022

PeSOnas 2022, Menpora : Jateng Beri Perhatian Lebih pada Olahraga Disabilitas

Studio Streaming

Radio Streaming

Recent Posts

  • Cara Hindari Migrain Akibat Cuaca Panas
  • Mahasiswi Meninggal Diduga Bunuh Diri, Ini Pernyataan Resmi UIN Surakarta
  • AABI – AIBI Summit 2025: Menuju Masa Depan Berkelanjutan Melalui Inovasi dan Kolaborasi
  • Pekan Sita Serentak, Kanwil DJP Jateng II Amankan Aset Rp3,2 Miliar dari 24 Penunggak Pajak
  • ICSIE 2025 Merancang Masa Depan Berkelanjutan Melalui Inovasi dan Kolaborasi
Radio Solopos FM

© 2025 Radio Solopos.

Navigate Site

  • Copyright
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • About Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us

© 2025 Radio Solopos.

  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • Mahjong Ways 2
  • jkl-fkm.uho.ac.id
  • Slot Gacor
  • Hondatoto
  • Slot Gacor
  • Miyomar1337 News » Karena Informasi Adalah Kekuatan
  • Slot Gacor Link Situs Toto Slot Online Maxwin Terbaru Hari Ini