Radio Solopos – Bayangkan suasana sore yang teduh di Taman Balekambang dan riuh ramah di kawasan Manahan.
Kedua ikon Kota Solo itu kini hadir dalam balutan visual musik, menemani alunan lagu terbaru Potareso berjudul Cup Menengo Sayang.
Video klipnya sudah resmi dirilis awal September 2025 dan bisa dinikmati melalui channel YouTube Potareso, menghadirkan nuansa yang segar sekaligus dekat dengan keseharian warga kota.
Cup Menengo Sayang adalah karya ciptaan Gunawan yang digarap serius oleh Potareso dengan aransemen musik dari AM Records Yogyakarta serta dukungan visual dari Caniva Studio.
Lagu ini menghadirkan kelembutan sekaligus kehangatan, sesuai judulnya yang sederhana namun sarat makna kasih sayang.
“Harapan kami, lagu ini bisa menjadi teman momen kebersamaan. Sesuatu yang ringan, tapi bisa menyentuh hati,” ungkap Potareso, baru-baru ini.
Lahir pada 2022, Potareso awalnya dikenal dengan nama Portal Masker Studio, terinspirasi dari masa pandemi ketika masker menjadi simbol keseharian.
Filosofi itu masih mereka pegang: wajah bukanlah yang utama, melainkan karya. Kini, lewat rebranding menjadi Potareso, mereka ingin lebih mudah dikenal dan diterima oleh khalayak luas.
Tak hanya di YouTube, Cup Menengo Sayang juga hadir di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, serta tersedia di sound library media sosial populer, mulai Instagram, WhatsApp, TikTok hingga Facebook.
Selain itu, lagu Cup Menengo juga dapat dinikmati dalam program acara musik Javanesia di Radio Solopos setiap Sabtu pukul 18.00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Lagu karya musikus lokal ini siap menemani ruang dengar Sobat Solopos (sebutan pendengar setia Radio Solopos) mulai Sabtu (13/9/2025) hingga Sabtu (4/10/2025).
“Nama boleh singkat, tapi semangat berkarya kami justru semakin panjang. Masih ada banyak lagu yang akan kami suguhkan setelah ini,” tambah Potareso optimistis.
Sejak awal berdiri, Potareso telah menelurkan 11 lagu. Cup Menengo Sayang menjadi salah satu tonggak penting perjalanan mereka. Sebuah karya yang lahir di Solo, berakar pada identitas lokal, namun siap menjangkau telinga penikmat musik di mana saja.