Radio Solopos, EKONOMI BISNIS – Sobat Solopos mungkin sudah sering denger ya banyaknya orang yang tertipu oleh investasi bodong. Investasi jenis ini umumnya menawarkan pengembalian atau istilah umumnya “return” yang tinggi, berkali-kali lipat dari uang yang kita investasikan. Sebenernya sih tidak semua instrument investasi yang punya return tinggi bisa disebut bodong ya Sob, hanya saja memang kadang ada investasi yang sifatnya spekulatif, artinya kalo market atau pasar lagi bagus, maka return yang kita terima juga tinggi, tapi kalo lagi apes bisa jadi zonk yang kita terima, alias rugi. Istilahnya “high risk high return”, makin tinggi resikonya biasanya returnnya juga tinggi. Atau bisa juga dibalik, investasi yang menawarkan keuntungan tinggi memiliki resiko yang tinggi pula. Kalo sudah seperti ini, sepertinya lebih baik main yang aman-aman saja ya Sob, investasi dengan instrumen yang sudah pasti-pasti. Pasti aman, pasti menguntungkan, pasti dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. Salah satu model investasi seperti ini adalah “Deposito”. Pasti Sobat Solopos sudah sering denger ya kata Deposito. Deposito ini adalah salah satu produk perbankan yang menawarkan investasi dengan bunga yang lebih tinggi daripada produk tabungan. Kira-kira model investasi yang seperti apa sih Deposito itu Sob? Seberapa aman dan menguntungkan buat kita kalo punya Deposito?
Dalam laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Deposito didefiniskan sebagai simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Dengan kata lain, kalo kita menyimpan uang atau berinvestasi dalam bentuk deposito, dalam hal ini di sebuah bank, maka uang tersebut tidak bisa kita ambil sebelum jangka waktu penyimpanannya telah berakhir atau jatuh tempo. Walaupun sebenarnya bisa juga sih dicairkan di tengah jalan atau di’break istilahnya, tapi kita akan kena denda atau penalty dari bank tersebut.
Karakteristik deposito dari bank antara lain adalah:
1. Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir.
2. Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis atau automatic roll over (ARO).
3. Deposito dapat dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.
Secara sederhana, deposito merupakan produk investasi dari perbankan dengan tingkat pengembalian lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Tetapi nasabah tidak bisa mengambil dananya dalam jangka waktu tertentu. Deposito umumnya dipilih sebagai instrumen investasi bagi investor dengan risiko profil tidak tinggi.
Keuntungan Memiliki Deposito
1. Dapat dijadikan agunan,jaminan kredit.
2. Memperoleh hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya, misalnya tabungan
3. Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito.
4. Dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS)
Lalu sebaiknya jangka waktu yang kita pilih untuk investasi deposito berapa lama? Jangka pendek 1-3 bulan atau jangka panjang 6 bulan sd 12 atau 24 bulan?
Soal jangka waktu deposito, sebagian kalangan kadang terjebak dengan bunga deposito untuk tenor atau jangka waktu tiga bulan yang biasanya lebih tinggi dari tenor enam bulan atau satu tahun. Padahal bunga deposito itu sebenarnya persentase secara tahunan. Misalnya nih sebuah perbankan menawarkan deposito dengan bunga 5% untuk jangka waktu 3 bulan, nah saat jatuh tempo 3 bulan bunga yang kita dapat bukan 5% tapi proporsional 5% dibagi 12 lalu dikali 3 bulan (jangka waktunya). Itu dikarenakan bunga 5% tadi dihitung tahunan. Belum lagi adanya pajak bunga pemerintah 20% sehingga bunga yang diterima semakin kecil. Meskipun demikian banyak yang memilih deposito bertenor ini karena bisa diperpanjang kembali setiap tiga bulan. Tenor ini juga dianggap tidak terlalu lama sehingga masyarakat masih bisa menjaga likuiditas keuangannya. Bahkan kini perbankan memiliki inovasi agar masyarakat dapat tetap memanfaatkan produk ini meski dana yang tersedia tidak terlalu besar. Tapi kalo misalnya kita yakin bahwa dana kita tidak akan digunakan untuk jangka waktu lama, setahun misalnya, maka menyimpan deposito dengan jangka waktu 6 atau 12 bulan menjadi pilihan yang tepat.
Layaknya produk investasi yang lain, berinvestasi lewat deposito juga memiliki resiko Sob, namun tingkat resikonya masih terukur dan tergolong rendah. Adapun beberapa risiko dari deposito adalah:
1. Risiko inflasi
Mengutip IQ Calculator, investasi deposito sangat terpengaruh dengan inflasi. Bahkan, ia dikatakan lemah terhadap inflasi. Deposito memang memiliki bunga yang tetap. Namun, bunga yang diberikan mungkin bisa saja berada di bawah tingkat inflasi saat ini. Oleh sebab itu, perhatikanlah dahulu angka inflasi dan kondisi ekonomi saat ini sebelum Anda memulai investasi deposito, ya.
2. Risiko penalti
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ada risiko penalti saat Sobat Solopos ingin mencairkan dana dari deposito sebelum waktu yang ditentukan. Ketentuan ini dibuat dengan alasan agar nasabah tidak mencairkan dana tersebut. Biasanya, pihak bank memiliki besaran denda atau penalti dari 0,5% hingga 3%.
3. Risiko penghapusan bunga
Risiko lain yang perlu diperhatikan dari investasi deposito adalah penghapusan bunga yang sudah didapatkan. Maksudnya, Sobat Solopos bisa saja tidak akan mendapatkan bunga yang sudah dikumpulkan jika mencairkan deposito sebelum waktunya. Beberapa bank memang memiliki ketentuan ini dan biasanya akan diberitahu pada saat kamu membuat rekening deposito.
Untuk produk deposito sendiri, nasabah dapat memilih menempatkan deposito dalam bentuk rupiah atau dalam bentuk valuta asing.Saat ini, banyak bank yang menyediakan produk deposito syariah. Khusus untuk valuta asing biasanya yang ditawarkan adalah dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, Euro, dolar Australia, poundsterling, yen Jepang, dolar Hongkong, dan China Yuan. Tentunya pilihan ada di tangan Anda Sob, karena bagaimanapun produk investasi ditawarkan oleh bank memiliki tingkat risiko masing-masing yang kadang di luar perkiraan. Misalnya ketika nasabah memilih menempatkan uangnya pada deposito dalam valuta asing, maka terdapat risiko yang berkaitan dengan nilai tukar rupiah terhadap mata uang valuta asing.
Nah, kalo sekarang sudah mantap mau punya deposito, silakan datang ke bank yang Anda suka, Sob. Tapi, datang di jam kerja operasional bank ya Sob!